Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suramadu Sudah Digratiskan, Tapi Kok Tetap Saja Jokowi Kalah

Suramadu Sudah Digratiskan, Tapi Kok Tetap Saja Jokowi Kalah Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Universitas Airlangga Suko Widodo menilai kunci kemenangan Jokowi di Jawa Timur (Jatim) versi quick count karena peran militan kiai-kiai kampung.

Baca Juga: Pesan Yenny Wahid ke Sandi: Jangan Merasa Dekat dengan NU

Suko menambahkan dukungan itu makin solid saat Yenny Wahid beberapa kali turun langsung ke Jatim, guna membawa jaringan Gus Dur-nya.

"Jadi, kalau para elite di Jakarta saling mengklaim kemenangan, itu merupakan hal yang semu," pungkasnya.

Istilah kiai kampung, lanjut Suko, menunjuk pada kiai-kiai di pondok pesantren kecil yang selama ini tidak menjabat dalam struktur kepengurusan NU. Di Jatim, populasi kiai kampung ini sangat banyak.

"Gus Dur memang dikenal dekat dengan massa akar rumput NU. Bahkan, istilah kiai kampung itu sendiri dicetuskan oleh Gus Dur," ujar Suko.

Menurut Suko, elite Jakarta praktis hanya memungut hasil kerja keras massa akar rumput yang berjuang di lapangan. Di luar itu, ada variabel tambahan yang membuat suara pasangan Jokowi-Ma’ruf di Jatim cenderung meningkat.

"Salah satunya, solidnya barisan massa akar rumput NU. Di antaranya adalah jaringan kiai kampung, jaringan ibu-ibu majelis taklim, dan jaringan Gus Dur yang diusung Yenny dengan bendera Rumah Pergerakan Gus Dur (RPGD)," ungkapnya.

Suko berpendapat, jaringan Gus Dur dan kiai kampung ini berhasil mendorong sejumlah program yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Di antaranya, melalui penggratisan Jembatan Suramadu.

"Meski bukan satu-satunya, faktor lobi Yenny Wahid kepada Jokowi cukup penting,” ujarnya.

Setelah Yenny mendeklarasikan dukungan ke Jokowi, lanjut Suko, pemerintah Jokowi mengeluarkan keputusan menggratiskan Jembatan Suramadu. Hal tersebut ditambah, selama masa sosialisasi dan kampanye Pilpres, Yenny sempat dua kali menggelar acara di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, yang dihadiri Jokowi.

Meski perolehan suara Jokowi-Ma’ruf tetap kalah di Madura, menurut Suko Widodo, penggratisan Suramadu bisa menahan margin kekalahan tidak seperti Pilpres 2014.

"Banyak warga masyarakat Madura, terutama yang bermigrasi ke Surabaya, merasa diuntungkan dengan keputusan tersebut," tuturn

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: