Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno angkat suara terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang mengatakan ijtima ulama III dapat memicu gerakan massa.
Menurutnya, justru ijtima ulama III yang digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 sesuai dengan konstitusi
"Insya Allah gerakan kita semua adalah gerakan sesuai dengan konstitusi dan yang dilakukan oleh para ulama tentunya, pak kyai tentu lebih mengerti dan lebih bisa memberikan komentar," terang Sandi saat menghadiri dialog di Jalan Haji Abu, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2019).
Baca Juga: Soal Ijtimak Ulama Jilid III, Istana Bereaksi
Sandi menjelaskan, pemilu 2019 diduga banyak terjadi kecurangan. Oleh karenanya, masyarakat serta ulama dan tokoh agama menginginkan pemilu yang jujur dan adil dengan menggelar ijtima ulama III.
"Tentunya semua masyarakat menginginkan pemilu yang jujur dan adil, dan intinya para ulama juga menginginkan pemilu yang bermartabat, ini yang perlu kita berikan ruang," ujarnya.
Baca Juga: Temui Kecurangan Pemilu, PA 212 Lapor ke BPN
Menurut Sandi, dirinya akan lebih fokus mengawal tindak kecurangan dengan mendampingi serta memberi semangat para relawan. Sandi meminta agar kecurangan yang terjadi di Pemilu 2019 ditindaklanjuti.
"Kalau kita lihat juga kecurangan sudah mulai dilaporkan satu-persatu, presiden juga sudah memberikan pernyataan juga. Kita pastikan bahwa semua kecurangan itu ditindaklanjuti dan diberi sanksinya dan ada follow upnya, Nah sekarang semakin hari, semakin banyak kecurangannya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil