Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai acara Ijtimak Ulama III berpotensi memicu gerakan massa usai Pilpres 2019.
Seperti diketahui, Ijtimak Ulama III yang bakal digelar oleh GNPF ulama, serta para pendukung paslon 02 Prabowo-Sandi ini sebagai respons atas kecurangan di Pilpres 2019.
Menurutnya, mengenai adanya kecurangan diembuskan secara tersetruktur, tersistematis, dan masif seusai hari pencoblosan pilpres, untuk membakar massa.
Baca Juga: Soal Ijtimak Ulama Jilid III, Partai Yusril Bereaksi
"Iya bisa ke arah situ (adanya gerakan massa). Karena apa? Soal kecurangan itu selalu diembuskan. Ini menurut saya sebuah upaya yang harus dihentikan," ujarnya Jumat (26/4/2019) kemarin.
Baca Juga: Ijtimak Ulama Berlanjut Masuki Sekuel yang Ketiga
Lebih lanjut, ia meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat tudingan-tudingan di mana proses Pilpres belum tuntas.
"Eggak boleh menjustifikasi sebuah persoalan yang belum tuntas. Selesaikan saja melalui cara-cara konstitusional, bukan dengan ijtimak itu, apa urusannya itu. Urusan politik kok dicampur adukkan tidak karu-karuan, sehingga membingungkan masyarakat," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil