Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Mitra Naik 52%, Begini Strategi Amartha

Pendapatan Mitra Naik 52%, Begini Strategi Amartha CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra. | Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang 2018, Amartha sebagai perusahaan fintech P2P lending mengungkapkan data penurunan angka kemiskinan para mitranya. Berdasarkan data Sustainable Accountability Report 2018, pendapatan perempuan desa mitra Amartha naik dari Rp4,2 juta menjadi Rp6,7 juta per bulan.

Angka kenaikan itu setara dengan 59%. Penyediaan akses modal, pelatihan wirausaha dan literasi keuangan, dan peningkatan daya beli para mitra menjadi strategi Amartha dalam meraih angka tersebut. 

“Yang dibutuhkan masyarakat supaya bisa produktif bukan cuma modal, tapi juga pendampingan supaya mereka bisa bijak menggunakan modalnya demi keberlangsungan usaha,” ujar CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangan resminya, Selasa (30/4/2019).

Baca Juga: Lakukan Pendampingan, Amartha Klaim NPL di Kisaran 1%

Pada 2016, sebanyak 63 persen dari total mitra Amartha masih berada di bawah garis kemiskinan. Per akhir 2018, jumlah mitra Amartha di bawah garis kemiskinan turun drastis menjadi 41%.

Penurunan tingkat kemiskinan itu berhasil mengurangi jumlah mitra di bawah garis kemiskinan sebanyak 22%, lebih besar dari penurunan level nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan rata-rata tingkat kemiskinan per tahun sebesar 1,1 persen. 

“Ini membuktikan, perusahaan fintech bisa membawa dampak positif, jika kita semua tidak hanya berpikir untuk mengejar keuntungan, tapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan,” lanjut Andi.

Baca Juga: Dorong Produktivitas Perempuan, Amartha Salurkan 7.090 Kacamata Gratis di Pulau Jawa

Sejalan dengan itu, 52% perempuan pengusaha mikro mitra Amartha mampu menyisihkan uang untuk membeli peralatan penunjang usaha. Bahkan, menurut klaim layanan teknologi finansial, mitra sudah bisa mengalokasikan keuntungan usaha untuk membeli keperluan konsumtif. 

Salah satu mitra Amartha dari Desa Ciseeng, Apsiah, berkata, "Dulunya saya hanya petani ternak ikan cupang, sekarang saya sudah bisa menjadi pengumpul ikan cupang dari para petani dan buka kios di Jakarta.”

Tak hanya itu, banyak dari perempuan mitra Amartha yang mengalami rabun jauh. Karena itulah, fintech itu mengadakan program pembagian 7.039 pasang kacamata. Hasilnya, produktivitas mereka meningkat sebanyak 4 jam per hari.

Per April 2019, Amartha sudah menyalurkan modal usaha lebih dari satu triliun rupiah pada 223,000 perempuan pengusaha mikro yang tersebar 3,500 desa di penjuru Indonesia. Setelah mengucurkan modal, Amartha melalui 1.100 petugas di desa, memberi pendampingan dan pelatihan literasi keuangan kepada semua mitranya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: