PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pendapatan Bersih kuartal I 2019 sebesar US$17,7 juta mencerminkan kenaikan sekitar 9% dari sekitar US$16,2 juta dollar AS di kuartal I 2018.
“Kenaikan pendapatan di kuartal I 2019 sangat memuaskan di tengah turunnya harga batubara di bandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2018,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Imelda Agustina Kiagoes, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Baca Juga: PSSI Belanja Kapal Kargo US$8,6 Juta
Ia menuturkan jika perseroan memulai lini bisnis baru di kapal cargo curah (Mother Vessel) di akhir kuartal I/2018. Segmen MV telah berkontribusi sebesar 250.000 metrik ton dari total volume keseluruhan sebesar 7,8juta metrik ton di kuartal I/2019.
Total kapasitas pengangkutan MV di kuartal I/2019 sebesar 174.600 DWT dibandingkan 31,000 DWT dari kuartal I/2018, yang melakukan pengangkutan batubara dan juga bijih nikel. Perseroan baru saja menyelesaikan transaksi pembelian kapal MV kelashandysize sehingga sampai saat ini total kapal kargo curah yang dimiliki sebanyak 5 MV, dimana 3 MV baru mulai beroperasi di kuartal I/2019.
Menurutnya, tarif pelanggan mengalami kenaikan untuk segmen kapal tunda dan tongkang serta Floating Loading Facility (FLF) yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan di kuartal I 2019 sebesar 9%, namun marjin laba bruto mengalami penurunan sebesar 8%.
“Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar, upah crew kapal serta depresiasi kapal yang sejalan dengan penambahan aset kapal sebagai bagian dari program ekspansi armada,” jelasnya.
Baca Juga: Naik 4X Lipat, Laba PSSI Pecahkan Rekor
Dimana, jumlah aset tidak lancar mengalami kenaikan sekitar 24% dari 31 Desember 2018 yang dikontribusikan dari pembelian 2 kapal MV kelas Supramax yang telah mulai beroperasi di kuartal I/2019.
Sementara, jumlah liabilitas juga mengalami peningkatan sekitar 33% dibandingkan Desember2018 karena adanya penarikan pinjaman jangka pendek sebesar 5juta dollar AS dari Citibank Indonesia dan utang lain-lain sebesar 8,75juta dollar AS yang sebagian digunakan untuk pembelian 1 unit kapal MV kelasSupramax.
Total aset mengalami kenaikan sekitar 13% dari 110,11 juta dollar AS di Desember 2018 menjadi 124,96 juta dollar AS di kuartal I 2019.
Perseroan mengalami penurunan pada pos laba komprehensif sebesar 15% di kuartal I 2019 sebesar 2,2juta dollar AS dari 2,6juta dollar AS di kuartal I/2018 dengan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di atas.
Namun struktur modal Perseroan tetap terjaga dengan baik, ditunjukkan dari Rasio Gearing yang meningkat sebesar 2% ke 27% di kuartal I 2019 dari 29% di kuartal I 2018. Rasio hutang terhadap aset dan rasio hutang terhadap ekuitas juga lebih baik sebesar 0,23 dan 0,38 di kuartal I 2019 yang lebih rendah dari masing-masing 0,29 dan 0,48 di kuartal I 2018.
“Kapasitas keuangan tetap solid dimana ekspansi armada MV didanai dari kombinasi antara kas internal dan pendanaan bank,” terangnya.
Baca Juga: Super! PSSI Kantongi Pendapatan US$65,56 Juta di Tahun 2018
Selain volume pengangkutan batubara dari segmen kapal tunda dan tongkang maupun segment FLF, segmen kapal MV sebagai bagian penyumbang pendapatan yang besar yang akan mempercepat laju pertumbuhan Perseroan di tahun 2019 dan tahun-tahun berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: