Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kala Ulama Berkumpul Pikirkan Negara, Ini Hasilnya

Kala Ulama Berkumpul Pikirkan Negara, Ini Hasilnya Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

KH Maimun Zubair dan Habib Luthfi mengumpulkan para ulama, habaib dan cendekiawan muslim guna menyikapi situasi dan kondisi bangsa agar tetap terjaga stabilitas keamanan dan ukhuwah Islamiyah, melaksanakan kegiatan yang bernama Multaqo Ulama. Acara itu digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019 malam.

 

Akhir dari kegiatan itu, melahirkan delapan rekomendasi untuk dijalankan umat Islam di Indonesia dalam kehidupan. Rais Suriyah PBNU, Manarul Hidayat diberi kepercayaan untuk membacakan delapan rekomendasi yang disepakati oleh ulama, habaib dan cendekiawan yang hadir dalam acara tersebut.

 

Manarul mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh umat muslim untuk membangun negara sesuai dengan ajaran ajaran islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia.

 

“Yang sejalan ajaran dengan ajaran islam yang rahmatan lil alamin dalam Pancasila kaitan ini kesetian pada NKRI, dan Pancasila yang secara nyata berkesesuain dengan ajaran Islam,” kata Manarul saat membacakan rekomendasi di lokasi.

 

Baca Juga: Ijtimak Ulama III, Tapi Ulama Prabowo, Sindir PSI

 

Kedua, lanjut dia, mengajak seluruh umat Islam untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan, diminta untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, menjalin silaturahim, menghindari fitnah, perpecahan dan saling memaafkan melalui rekonsiliasi.

 

“Kita insya Allah akan memasuki bulan suci Ramadan dalam keadaan damai penuh kesucian dan tanpa permusuhan. Dan kita InsyaAllah akan mendapatkan ampunan dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

 

Baca Juga: Rekomendasi Ijtimak Ulama III Keterlaluan, Kata Pramono Anung

 

Rekomendasi ketiga, kata dia, diimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang kondusif dengan mengedepankan persamaan umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain. Sehingga selama dan sesudah Ramadan mampu menjalankan ibadah dengan kualitas yang lebih baik serta diberkahi Allah.

 

“ Keempat, kami mengajak seluruh ummat islam di Indonesia untuk menghindari dan menangkal aksi-aksi provokasi dan kekerasan dari pihak2 yang tidak bertanggung jawab selama dan sesudah bulan Ramadhan karena hal tersebut akan sangat mengganggu berlangsungnya ibadah di bulan suci ramadhan, bahkan dapat menghilangkan pahala berpuasa di bulan Ramadhan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT,” kata Manarul.

 

Manarul melanjutkan, dalam rekomendasi kelima, multaqo alim ulama ingin agar seluruh umat Islam di Tanah Air menaati peraturan perundang-undangan. Sebab dalam prinsip Islam sendiri, hal tersebut diwajibkan.

 

"Sebagai hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat pemerintah yang sah, hal ini sangat jelas diajarkan tradisi agama Islam," katanya.

 

Baca Juga: Mantan Orang Dekat Rizieq Buka-bukaan Soal Ijtima Ulama III, Katanya...

 

Selanjutnya, rekomendasi keenam adalah mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung dan tidak langsung. Tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan pemberontakan.

 

“Ketujuh, kami mengajak seluruh umat islam di indonesia untuk fastabhiqul khairat berlomba2 dalam kebaikan guna meningkatkan ekonomi umat dalam rangka berpatisipasi transportasi masyaralat dunia melalui era digital, big data dan berjaya teknologi quick count. demikain umat indonesia dapat melakukan pengentasan kemiskinan bagi ketimpangan serta mengejar ketinggalan ilmu pengetahu dan teknologi,” ujar dia.

 

Terakhir, kegiatan Multaqo akan dilakukan terus menerus dalam rangka mengawal implementasi kesepakatan yang dibuat.

 

“Multaqo akan dilaksanakan semester dua di tahun ini 2019. Dalam kaitan ini mengajak seluruh umat Islam di Indonesia melalikan sosialis multaqo melalui berbagai forum kegiatan,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: