Wow, Startup Ini Hanya Gunakan Driver Wanita untuk Layanan Antar-Jemputnya
Pickme memperkenalkan diri sebagai layanan antar-jemput berlangganan berbasis aplikasi. Uniknya Pickme menawarkan driver khusus perempuan yang dianggap lebih aman.
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Founder Pickme, Simon Surianto, mengatakan, aplikasi buatannya terbagi dalam dua jenis, yaitu Pickme School yang khusus dibuat untuk pasar antar-jemput anak sekolah dan Pickme Pro untuk pasar pegawai kantoran. Kedua jenis aplikasi itu sama-sama menawarkan layanan antar-jemput dengan minimal transaksi untuk lima hari.
“Kalau untuk yang Pickme Pro memang semua orang bisa daftar jadi driver. Bahkan dalam waktu dekat, tidak hanya mobil, kami juga menerima driver yang menggunakan motor. Tapi untuk Pickme School kami sengaja lebih perketat. Kami tidak terima untuk (jemputan) motor. Harus mobil, dan driver-nya juga harus cewek. Cowok tidak boleh daftar,” tutur Simon, Selasa (7/5/2019).
Baca Juga: Utamakan Keamanan, Pickme Tawarkan Solusi Antar Jemput Berlangganan
Ditanya mengenai lebih jauh mengenai alasan di balik ketentuan gender tersebut, Simon menyatakan bahwa pihaknya beranggapan bahwa untuk meng-handle customer anak-anak yang notabene masih kecil, dibutuhkan tingkat kesabaran dan ketelatenan lebih. Dan dalam pandangan manajemen, driver wanita dianggap lebih terlatih dan terjamin untuk hal itu.
“Kan bisa saja customer yang misal kotak makannya tertinggal di mobil, minta diantar balik atau disimpan dulu buat besok, lalu membantu anak-anak kecil ini naik ke mobil, itu kan wanita lebih telaten ya. Dan lagi soal keamanan juga. Kami nggak mau ambil risiko dengan pekerjakan driver cowok. Jadi pertimbangannya balik lagi ke keamanan dan kenyamanan pelanggan,” tegas Simon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: