Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Antar-Jemput Anak Sekolah Sambil Dapat Duit? Ini Solusinya...

Mau Antar-Jemput Anak Sekolah Sambil Dapat Duit? Ini Solusinya... Kredit Foto: Instagram/Pickme_Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semakin massifnya penggunaan ponsel pintar di masyarakat membuat banyak pihak semakin tertarik untuk mengembangkan bisnis berbasis aplikasi. Masyarakat pun semakin diuntungkan karena kini memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mudah. Pun peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan lewat sejumlah cara juga semakin terbuka. Seperti yang ditawarkan oleh Pickme, layanan aplikasi yang menawarkan jasa antar-jemput berlangganan.

Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Founder Pickme, Simon Surianto, mengatakan, Pickme  lebih dari sekadar jasa layanan transportasi. Dengan sistem berlangganan, pelanggan lebih dapat kepastian soal jemputannya dan terpenting juga soal keamanan, karena driver yang melayani tetap satu orang itu saja.

"Bukan berganti-ganti tiap hari seperti kita naik ojek online,” ujar Simon Surianto, kepada Warta Ekonomi, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Utamakan Keamanan, Pickme Tawarkan Solusi Antar Jemput Berlangganan

Dijelaskan Simon, aplikasi buatannya terbagi dalam dua jenis, yaitu Pickme School yang khusus dibuat untuk pasar antar-jemput anak sekolah dan Pickme Pro untuk pasar pegawai kantoran. Yang menarik, jenis aplikasi Pickme School sengaja diperuntukkan bagi para ibu yang sehari-harinya mengantar-jemput anaknya untuk sekolah.

“Lewat aplikasi ini Ibu-Ibu yang biasanya antar jemput anak bisa daftar sebagai driver untuk juga sekalian menerima jasa antar-jemput siswa satu sekolah atau yang masih searah dengan sekolah anaknya. Ini tentu bisa jadi kegiatan sampingan yang cukup menjanjikan karena sistemnya berlangganan, sehingga potensi penghasilannya juga relatif captive,” tutur Simon.

Baca Juga: Wow, Startup Ini Hanya Gunakan Driver Wanita untuk Layanan Antar-Jemputnya

Untuk jenis Pickme, lanjut Simon, pihaknya memang sengaja hanya mau menerima driver wanita sebagai rekanan penjemputnya. Pertimbangannya adalah bahwa untuk meng-handle customer anak-anak yang notabene masih kecil, dibutuhkan tingkat kesabaran dan ketelatenan lebih. Dan dalam pandangan manajemen, driver wanita dianggap lebih terlatih dan terjamin untuk hal itu.

“Kan bisa saja customer yang misal kotak makannya tertinggal di mobil, minta diantar balik atau disimpan dulu buat besok, lalu membantu anak-anak kecil ini naik ke mobil, itu kan wanita lebih telaten ya. Dan lagi soal keamanan juga. Kami nggak mau ambil risiko dengan pekerjakan driver cowok. Jadi pertimbangannya balik lagi ke keamanan dan kenyamanan pelanggan,” tegas Simon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: