Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

HM Sampoerna Bagikan Seluruh Untung ke Pemegang Saham

HM Sampoerna Bagikan Seluruh Untung ke Pemegang Saham Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan seluruh laba bersih perseroan tahun 2018 yang sebesar Rp13,54 triliun kepada pemegang saham. 

 

Sehingga, dividen perseroan yang akan diterima oleh setiap pemegang saham perusahaan rokok tersebut senilai Rp117,2 per saham. 

 

Baca Juga: Fantastis! Penjualan Rokok Sampoerna Capai Rp106,74 Triliun

 

Dalam RUPS Perseroan juga melakukan perombakan dalam tubuh manejemen dengan mengangkat Fransisca Rahardja dan Sharmen Karthigasu menjadi Direksi perseroan. Fransisca menggantikan posisi Ingo Rose yang menjadi Commercial Vice President di kantor regional Asia Philip Morris International di Hongkong. Kemudian Karthigasu menempati posisi William Giff yang pindah ke operasional PMI di Amerika Utara. 

 

Kemudian Guillaume Popiol menggantikan Michael Scharer yang menjadi Vice President Eastern Europe & Asia Manufacturing Philip Mprris Intenational di Hongkong. Perseroan juga menambah dua anggota Komisaris yakni Paul Janelle dan Luthfi Mardiansyah. 

 

Tercatat, pada tahun 2018 perseroan meraih dana sebesar Rp106,74 triliun dari hasil penjualan rokok Sampoerna A, Marlboro, U Mild, Dji Sam Soe dan Sampoerna Hijau. Angka tersebut tumbuh 7,72% dari penjualan tahun 2017 Rp99,09 triliun. 

 

Dalam laporan keuangan yang diterbitkan perseroan, penjualan tertinggi diperoleh dari hasil penjualan rokok kretek mesin senilai Rp74,29 triliun melonjak 12.01% dari Rp66,32 triliun. Kemudian rokok kretek tangan Rp20,60 triliun naik 5,15% dari Rp19,59 triliun.  

 

Baca Juga: Dari Jualan Rokok, HM Sampoerna Untung Rp6,11 Triliun

 

Namun, penjualan rokok putih mesin perusahaan yang tergabung dalam Philip Morris International Inc ini turun 9,91% menjadi Rp10,90 triliun dari Rp12,1 triliun. Penjualan ekspor melorot tajam hingga 38,88% menjadi Rp408 miliar dari Rp667,59 miliar. 

 

Tercatat, beban pokok perseroan di tahun 2018 sebesar Rp81,25 triliun naik dari Rp74,87 triliun di 2017. 

 

Dari angka tersebut keuntungan atau laba bersih yang dihasilkan perusahaan selama satu tahun mencapai Rp13,54 triliun naik 6,78% dari Rp12,67 triliun.

 

Anak usaha PT Philip Morris ini memiliki kas dan setara kas Rp15,51 triliun meroket dari Rp7,5 triliun. Terlihat jika deposito berjangka perseroan naik hingga dari dua kali lipat dari Rp5,79 triliun di 2017 menjadi Rp13,28 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: