Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Top 3 Emiten Batubara Paling Cuan di Q1 2019

Top 3 Emiten Batubara Paling Cuan di Q1 2019 Aerial photograph of three vehicles. | Kredit Foto: Unsplash/Dominik Vanyi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Desas desus yang sempat menerpa industri batubara tanah air dan ditambah dengan amblasnya harga batubara global tak menyurutkan emiten-emiten berikut untuk menuai cuan di kuartal pertama tahun 2019. 

Setidaknya, ada tiga emiten batubara yang paling cuan dengan capaian laba bersih terbesar di kuartal pertama tahun ini. Ketiga emiten itu adalah PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), PT Petrosa Tbk (PTRO), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) membukukan peningkatan penjualan bersih sebesar 39,6% di kuartal pertama tahun ini. Manajemen BOSS mengaku, peningkatan tersebut ditopang oleh permintaan batubara kalori tinggi yang meningkat. 

Dari peningkatan penjualan tersebut, BOSS mampu mengantongi laba bersih yang naik signifikan hingga 800% menjadi US$0,9 juta di kuartal I 2019. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih BOSS hanya tercatat sebesar US$0,1 juta. 

Baca Juga: Penjualan Batu Bara Naik 30%, BOSS Cetak Kenaikan Laba Fantastis

PT Petrosea Tbk (PTRO) menduduki posisi kedua sebagai emiten batubara yang paling cuan di Q1 2019. Petrosea membukukan laba bersih sebesar US$3,13 juta atau naik 55% dari pencapaian laba bersih di tahun sebelumnya. 

Peningkatan tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan batubara yang meningkat sebesar 13,8% di kuartal pertama tahun ini. 

Emiten berikutnya yang menuai cuan tertinggi di kuartal pertama tahun ini adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Dalam tiga bulan pertama, ADRO berhasil membukukan laba inti sebesar US$166 juta. Angka tersebut naik 52% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. 

Baca Juga: Kuartal I 2019, Laba Adaro Energy Tumbuh 52%

Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, mengungkapkan bahwa hal itu menjadi cerminan dari model bisnis terintegrasi ADRO yang kokoh sehingga untuk EBITDA operasional ADRO meningkat 19% menjadi US$323 juta di Q1 2019 ini. 

Baca Juga: Asik, Pemegang Saham Adaro Dapat Dividen Rp33,99 per Saham

"Kami berhasil mencatat hasil yang lebih baik dengan dukungan operasi yang solid dan model bisnis yang kokoh," kata dia di Jakarta, Selasa (30/4/2019) lalu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: