Post-Money Valuation adalah estimasi nilai perusahaan setelah pembiyaan luar dan/atau suntikan modal ditambahkan ke dalam neraca.
Dalam bahasa Indonesia, Post-Money Valuation adalah penilaian pascauang, penilaian ini mengacu pada perkiraan nilai pasar yang diberikan untuk memulai setelah putaran pembiayaan dari pemodal ventura atau angel investor telah selesai.
Mengutip dari Investopedia (16/5/2019), penilaian pascauang sama dengan penilaian sebelum uang ditambah jumlah ekuitas baru yang diterima dari investor luar. Investor seperti pemodal ventura dan investor malaikat menggunakan penilaian pra-uang untuk menentukan jumlah ekuitas yang mereka butuhkan untuk mendapatkan imbalan suntikan modal.
Baca Juga: Apa Itu Pre-money Valuation?
Misalnya, anggap perusahaan memiliki penilaian pra-uang $100 juta. Seorang pemodal ventura memasukkan $25 juta ke dalam perusahaan, menciptakan penilaian pasca-uang sebesar $125 juta (penilaian pra-uang $100 juta plus investor $25 juta).
Dalam skenario yang sangat mendasar, investor kemudian akan memiliki 20% saham di perusahaan, karena $25 juta sama dengan seperlima dari penilaian pasca-uang $125 juta.
Studi kasus di atas mengasumsikan bahwa pemodal ventura dan pengusaha dalam perjanjian total tentang penilaian sebelum dan sesudah uang. Pada kenyataannya, ada banyak negosiasi, terutama ketika perusahaan kecil dengan aset atau kekayaan intelektual yang relatif sedikit.
Baca Juga: Apa Itu Valuasi Startup?
Ketika perusahaan swasta tumbuh, mereka lebih mampu mendikte persyaratan penilaian putaran pembiayaan mereka, tetapi tidak semua perusahaan mencapai titik ini.
Apa perbedaan pra-money vs post-money?
Perbedaan antara keduanya sebenarnya sangat singkat, yakni berbeda dalam waktu penilaian. Baik pra-uang dan pasca-uang adalah ukuran penilaian perusahaan dan sangat penting dalam menentukan berapa banyak nilai perusahaan.
Menghitung post-money valuation
Menghitung penilaian pascauang adalah hal yang mudah. Anda hanya perlu mengambil jumlah dolar dari investasi dan membaginya dengan persentase yang diperoleh investor.
Contohnya, sebuah perusahaan mendapatkan investasi sebesar $2 juta dan kemudian dibagi dengan 10%. Dengan begitu, penilaian pascauang, perusahaan bernilai $20 juta. Sebelum mendapatkan investasi tersebut, perusahaan tidak bernilai $ 20 juta. Jumlah tersebut muncul karena Anda menambahkan uang tunai senilai $2 juta ke dalam neraca perusahaan, perusahaan itu baru saja naik nilainya sebesar $2 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: