Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilpres Usai, DMI Bogor Imbau Umat Islam Jaga Persatuan

Pilpres Usai, DMI Bogor Imbau Umat Islam Jaga Persatuan Ketua Dewan Masjid (DMI) Bogor, KH Ade Sarmili | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Masjid (DMI) Bogor, KH Ade Sarmili mengajak umat Islam untuk sama-sama menjaga bulan suci Ramadan dari hal yang dapat menimbulkan perpecahan. Salah satunya, perbedaan pendapat setelah Pemilu 2019 yang masih menjadi isu hangat di masyarakat.

Kiai Ade juga menyeru seluruh umat beragama untuk tetap menjaga harmoni. Sebab, ketentraman di antara seluruh elemen bangsa akan membawa kemaslahatan bersama. Dengan begitu, tali persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah) kian kokoh. Demikian pula, persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah).

Baca Juga: Hendropriyono Sindir Aksi 22 Mei: Itu Cuma Barisan Sakit Hati

"Agar semakin kokoh persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathaniyah, semoga kita semua mampu melewati Ramadan ini dengan penuh keberkahan dan kedamaian dan begitu seterusnya," ujarnya dalam dialog khusus dengan tema Ramadan, Momentum Terbaik Merajut Kembali Persaudaraan Usai Pilpres 2019, Senin (20/5/2019).

Dikatakannya, kebersamaan yang telah dibangun selama dinilai cukup bagus, hal ini diharapkan akan selalu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kemajuan peradaban Islam.

"Kita sudah menggunakan hak sebagai warga negara pada pemilu lalu. Hasilnya kini kita serahkan kepada mereka yang bekerja di pemilu ini. Ayo saatnya kita jaga bersama-sama," ajaknya.

Baca Juga: Jelang 22 Mei, Prabowo Masih Kalah

Masih menurut Wasekum MUI Bogor ini, jangan sampai perbedaan justru mewariskan dosa kepada generasi muda berikutnya karena sikap dan sifat kebencian pada seseorang.

Misalnya, tidak suka dengan si A atau si B kemudian membicarakan keburukannya. Menyebarkan propaganda jelek bahwa ia tidak bisa bekerja untuk kepentingan masyarakat. 

"Siapa yang akan menanggung dosa akibat kita mengedepankan kebencian kepada seseorang, apalagi pemimpin misalnya. Sesama tetangga, sesama teman tidak akur akibat beda pilihan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: