PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Perseroan) membukukan volume penjualan semen domestik sebesar 4,2 juta ton pada kuartal I 2019 atau turun 1,2% (49 ribu ton) dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya.
Permintaan semen domestik nasional juga turun sebesar 0,4% sehingga mengakibatkan pangsa pasar perseroan menurun sedikit dari 26,4% di kuartal I 2018 menjadi 26,2% pada kuartal I 2019.
Meski begitu, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya menyatakan, pendapatan neto perseroan meningkat sebesar 8,5% menjadi Rp3,7 triliun (kuartal I 2018: Rp3,4 triliun), yang didorong oleh peningkatan harga jual sebesar 6,0% dan ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 2,4%.
Baca Juga: Indocement Resmi Operasikan Terminal Semen Lampung
"Untuk mengimbangi peningkatan biaya produksi karena kenaikan harga beli batu bara, bahan bakar, dan biaya pengepakan, juga melemahnya rupiah terhadap dolar pada 2018, maka perseroan menaikkan rata-rata harga jual di seluruh Indonesia. Rata-rata harga jual naik sejak kuartal III dan IV 2018 dan tetap stabil di kuartal I 2019," kata dia di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Beban pokok pendapatan per ton pada kuartal I 2019 meningkat, utamanya disebabkan naiknya beban pabrikasi sehubungan dengan biaya perbaikan di beberapa pabrik pada masa di mana volume penjualan lebih rendah, juga karena tingginya beban pengepakan yang disebabkan oleh perubahan materi pengepakan.
Beban pokok pendapatan di kuartal I 2019 naik sebesar 4,7% karena meningkatnya volume penjualan sebesar 2,4% dan juga ditambah dengan meningkatnya beban pokok pendapatan per ton sebesar 2,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau dari Rp2,5 triliun menjadi Rp2,6 triliun.
Hasilnya, laba bruto meningkat sebesar 17,9% menjadi Rp1,2 triliun dibandingkan dengan Rp987 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Margin laba bruto meningkat sebesar 250 bps dari 28,7% menjadi 31,2% di kuartal I 2019. Margin EBITDA meningkat sebesar 260 bps dari 16,3% menjadi 18,9% pada kuartal I 2019. Margin laba usaha juga naik sebesar 370 bps dari 6,9% menjadi 10,6% di kuartal I 2019.
Baca Juga: Indocement Tingkatkan Pertumbuhan Penjualan Semen Domestik 18,1 Juta Ton Sepanjang 2018
Perseroan mencatat pendapatan keuangan neto yang lebih tinggi sebesar 16,1% dari Rp86,2 miliar pada kuartal I 2018 menjadi Rp100,1 miliar pada kuartal I 2019 karena meningkatnya tingkat suku bunga. Laba periode berjalan pada kuartal I 2019 naik sebesar 50,2% menjadi Rp396,9 miliar (kuartal I 2018: Rp264,3 miliar), terutama didorong oleh perbaikan faktor makro-ekonomi.
Terakhir, pada periode kuartal I tahun ini, perseroan juga membukukan posisi kas bersih sebesar Rp7 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: