Konsultasi Kesehatan di Klikdokter, Kalbe Farma Kerahkan 35 Dokter
Sejak memasuki segmen digital 2016 lalu, Kalbe Farma memiliki beberapa produk unggulan, seperti Klikdokter, Kalbestore dan KlikApotek. Kalbestore dan KlikApotek merupakan platform untuk memperjualbelikan obat bebas secara online.
Sementara, Klikdokter menjadi wadah konsultasi antara konsumen dengan dokter. Sekitar 35 dokter tergabung dalam layanan tersebut. Kalau Kalbestore mengincar transaksi penjualan, Klikdokter lebih membidik penguatan komunitas.
Vidjongtius, Presiden Direktur Kalbe Farma menjelaskan, pihaknya perlu membangun komunitas solid dan menumbuhkan lingkungan yang sadar dengan kesehatan. Bukan tidak mungkin, ke depan kami meningkatkan chat Klikdokter, menjadi layanan video. Lalu, Kalbe Farma juga bisa saja melibatkan komunitas fitness, komunitas lari, perusahaan asuransi kesehatan, distributor obat dan sebagainya.
Baca Juga: Gunakan Teknologi Biotech, Kalbe Gandeng China dan Korsel
Tahun ini Kalbe Farma mengalokasikan anggaran berkisar Rp50 miliar hingga Rp100 miliar untuk pengembangan segmen bisnis digital. Alokasi anggaran itu fleksibel. Jika memang ada kebutuhan lebih, kami bisa menambah nilai anggarannya.
Alokasi anggaran segmen bisnis digital 2019, sejauh ini kurang dari 10% dari total dana belanja modal atau capital expenditure (capex). Sepanjang tahun ini, Kalbe Farma atau yang tercatat dengan kode saham KLBF di BEI menyiapkan capex sekitar Rp1,5 triliun.
Diakui di luar sana telah ada pemain lain dengan model bisnis yang sama. Bahkan untuk mengeluarkan produk-produk tersebut Kalbe Farma harus mendatangkan sejumlah ahli di bidang e-commerce dan startup.
“Tujuannya agar mereka membagikan pengalaman kepada kami,” ujar Vidjongtius.
Baca Juga: Kalbe Farma Tebar Dividen Rp1,22 Triliun
Namun menurutnya, Klikdokter memiliki beberapa keunggulan dibanding startup dengan model bisnis yang serupa. Salah satunya dari 35 dokter yang tergabung dalam layanan tersebut benar-benar di hier dan dipekerjakan oleh Kalbe Farma. Hal itu akan memberikan jaminan kualitas layanan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Melalui layanan tersebut masyarakat dapat melakukan konsultasi melalui aplikasi dalam 24 jam secara gratis. Diakui oleh Vidjongtius, pihaknya belum berencana untuk mengenakan charge untuk konsultasi. Pihaknya sedang memikirkan bagaimana cara untuk memonetisasi layanan tersebut, seperti memberikan paket layanan atau menghubungkan dengan layanan lain seperti berjualan obat.
Untuk meningkatkan jangkauan, Kalbe Farma juga berencana untuk membangun network dengan berpartner dengan dokter-dokter yang lain. Untuk menjamin kualitas, syaratnya dokter yang memang sudah bekerja atau membuka praktik.
“Jadi masyarakat konsultasi dengan dokter sungguhan, bukan chatbot,” jelas Vidjongtius.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: