Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini kerusuhan aksi massa 21-22 Mei 2019 yang menentang hasil rekapitulasi pemilihan Presiden oleh KPU di Jakarta tak akan mengganggu ekoonomi. Hal ini lantaran para investor dan pelaku usaha telah memprediksi memanasnya tensi politik dari masa kampanye hingga pemilu usai, termasuk adanya kericuhan kemarin.
"Yang terjadi pada kerusuhan kemarin investor dan pelaku ekonomi sudah memahami terkait Pemilunya sudah diantisipasi. Jadi tidak ada yang namanya element of surprise," ujar Ketua KSSK Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Baca Juga: Tito Bentuk Tim Investigasi Usut Kematian Korban Ricuh 21-22 Mei
Oleh karena itu, dia menyimpulkan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan tidak akan terdistrupsi dengan situasi sekarang ini. "Diharapkan bisa selesai dengan cepat dan kita percaya sepenuhnya kepada TNI-Polri dan jajaran Polhukam untuk selesaikan dengan cara yang baik," pungkasnya.
Meski demikian Sri Mulyani yang juga menjabat Menteri Keuangan ini, tetap menyayangkan adanya kerusuhan saat aksi massa kemarin.
Karena, menurutnya, semua investor terutama yang dari luar negeri dan kepala negara telah ucapkan selamat tentang pemilu ini dan menggambarkan mereka confidence terhadap penyelenggaraan pemilu di Indonesia dan juga terkait hasilnya.
"Bahwa kalau ada dispute maka UU kita telah memberikan mekanisme dan harapan masyarakat dalam negeri dan pelaku internasional adalah Indonesia bisa selesaikan masalah dengan jalan Demokrasi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: