Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Terkaya di China Was-Was! Akankah Perang Dagang Jadi Perang Teknologi?

Orang Terkaya di China Was-Was! Akankah Perang Dagang Jadi Perang Teknologi? Kredit Foto: Money Inc
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ma Huateng, selaku orang terkaya di China menyurahkan perhatiannya terhadap perseteruan yang terjadi antara Huawei dan pemerintah Amerika Serikat. Pria yang biasa disapa Pony Ma itu bertanya-bertanya mengenai perang dagang yang terjadi.

Selaku pendiri perusahaan teknologi raksasa, Tencent, Huateng mengawasi akankah perang dagang antara Amerika Serikat dan China pun akan menuju perang teknologi. Iya atau tidak, baginya China harus mempersiapkan diri.

Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di China, Jack Ma Bukan Posisi Pertama!

"Belakangan ini, kasus ZTE dan Huawei memanas. Kami juga secara konstan mengamati apakah perang dagang akan berubah menjadi perang teknologi," ucap Huateng dalam lansiran CNBC.

Ia merujuk pada kasus ZTE yang beberapa waktu silam hampir kolaps karena suplai komponen dibatasi AS. Kini, isu serupa melanda Huawei.

Baca Juga: China Ancam Inggris Bahayanya Ikut Membatasi Huawei

Huateng mengungkapkan, jika tidak bekerja keras dalam riset dasar dan teknologi-teknologi kunci, perekonomian digital China akan sulit untuk dipertahankan. Ia pun berpendapat bahwa China telah menjadi salah satu yang terdepan dalam perkembangan teknologi, sehingga tidak bisa lagi hanya mengambil ide-ide yang sudah ada.

Tercatat memiliki harta sebanyak US$36 miliar, Huateng mampu mengalahkan Jack Ma sebagai orang terkaya di Negeri Panda tersebut. Bukan hanya Huateng, Ma pun berharap perusahaan teknologi China semakin giat untuk mandiri.

Baca Juga: Terkuak! Alasan Orang China Mau Kerja '996'

"Merupakan kewajiban bagi perusahaan-perusahaan besar untuk berkompetisi dalam teknologi inti," sebut Ma beberapa waktu silam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: