Puluhan habib dan dai yang tergabung dalam Habaib Muda Nusantara atau disingkat Hadana, berkumpul di Gedung Joang, Jakarta, Kamis sore kemarin. Mereka mengaku prihatin dan kecewa atas kondisi bangsa saat ini, apalagi isu agama dibawa-bawa untuk kepentingan politik..
Koordinator Hadana Habib Muhammad Shahir Alaydrus atau yang lebih dikenal Habib Syahdu menegaskan, agama seharusnya menjadi panduan moral berpolitik. Namun disayangkan, yang terjadi saat ini justru agama dijadikan kendaraan politik.
Dia mencontohkan kejadian aksi demonstrasi berujung ricuh di Bawaslu beberapa waktu lalu. Kejadian itu mengindikasikan bahwa agama terseret dalam pusaran politik yang buruk.
"Bahwa mati dalam keadaan membela ambisi politik seseorang tidak bisa digolongkan ke dalam syuhada, tapi mati konyol," tegas Shahir dikutip dari keterangan resminya, Jumat 31 Mei 2019.
Selama ini lanjut dia, Hadana berkeliling hampir ke setiap daerah untuk mensyiarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hadana pun tergerak untuk meluruskan manipulasi agama dari kepentingan politik.
Sementara itu, Anggota Hadana, Habib Abdullah Ba'bud menegaskan dukungannya kepada aparat keamanan untuk menindak tegas para perusuh dan aktornya. Sehingga ke depannya hal-hal serupa tidak terjadi lagi.
"Kami meminta kepada seluruh ulama untuk sama-sama menciptakan suasana damai di bulan suci Ramadan," ujarnya.
Mengutip sebuah hadits riwayat Bukhari, kata Habib Abdullah, barang siapa yang tidak menyukai kebijakan penguasa, hendaklah ia bersabar. Sebab siapapun yang keluar atau menentang dan memberontak dari ketaatan kepada pemimpin barang sejengkal lalu ia mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.
Abdullah pun mengajak para ulama dan habaib untuk tetap bergandengan tangan dan senantiasa memberi kesejukan bagi umat. Sehingga kerukunan bernegara ditengah situasi politik apapun bisa tetap terjaga.
"Ulama dan habaib adalah perekat dan pemersatu bangsa. Jika mereka terpecah maka akan membahayakan Indonesia. Untuk itu mari kita sudahi perselisihan terkait politik. Sekarang saatnya bergerak bersama membangun bangsa dengan menjaga keutuhan NKRI," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: