PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pendapatan perseroan sepanjang tahun ini dapat meningkat 9,55% menjadi Rp2 triliun dari realisasi 2018 yang sebesar Rp1,86 triliun.
Presiden Komisaris ASSA, Erida mengatakan, keberhasilan Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi, bahkan mencapai 5,17% merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2014, ditopang oleh berbagai faktor. Antara lain semakin masifnya pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jalan tol, pelabuhan, bandar udara, dan sebagainya.
Dengan semakin meratanya pembangunan infrastruktur, terutama jalan raya dan tol, maka akses ke berbagai wilayah Indonesia semakin terbuka, lalu lintas orang dan barang pun semakin gampang. Kondisi tersebut niscaya akan membuat nadi perekonomian wilayah berdenyut dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.
Baca Juga: Tak Bagi Dividen, Adi Sarana Pilih Perkuat Modal Kerja
"Terciptanya pusat-pusat ekonomi baru di daerah merupakan peluang bagi ASSA sebagai korporasi penyedia jasa transportasi dan logistik terintegrasi. Sebab di dalamnya akan muncul permintaan sewa mobil dan jasa logistik. Di zaman yang menuntut kepraktisan, menyewa mobil untuk operasional perusahaan dan layanan logistik merupakan pilihan terbaik," kata dia di Jakarta, Kamis (31/5/2019).
Dalam situasi perekonomian nasional yang sedang tumbuh dan terciptanya peluang-peluang bisnis baru itulah, lanjutnya, perusahaan berhasil mencatatkan performa dan kinerja positif pada 2018.
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah mitra bisnis yang menggandeng ASSA sebaga mitra penyedia jasa layanan sewa mobil. Jika pada 2017, tercatat ada 1.203 korporasi yang bekerja sama, maka pada akhir 2018, tercatat naik menjadi 1.751 korporasi.
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas pelayanan, peningkatan korporasi sebagai mitra tersebut diikuti dengan bertambahnya armada yang dikelola ASSA dari 20.880 kendaraan pada 2017 menjadi 23.645 kendaraan pada 2018. Jumlah pengemudi naik dari 4.478 orang pada 2017 menjadi 4.668 orang pada 2018.
Di tengah permintaan pasar yang terus tumbuh, perusahaan mengambil langkah menambah armada baru sebanyak 2.765 mobil. Penambahan armada itu kemudian diikuti dengan peningkatan jumlah pengemudi.
"Kami menyadari bahwa penambahan jumlah armada dan sopir tersebut tidak serta merta menaikkan pertumbuhan perusahaan secara cepat karena ekspansi ASSA lebih banyak untuk melayani korporasi," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: