WE.CO.ID, Jakarta - Investasi infrastruktur pada saat ini dinilai mulai bergeser ke luar Pulau Jawa sehingga diharapkan bakal tercipta perbaikan di sektor infrastruktur seperti di kawasan Indonesia bagian timur.
"Saat ini investasi dan infrastruktur bergeser ke luar Jawa, itulah yang mendasarkan kebijakan Kementerian PU untuk terus mendorong upaya perbaikan infrastruktur di luar Jawa," kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum bidang Keterpaduan Pembangunan Taufik Widjoyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Menurut dia, dengan konsep enam koridor ekonomi di mana lima diantaranya di luar Jawa telah menunjukkan bahwa pergeseran investasi ke luar Jawa lebih baik.
Ia memaparkan dari sekitar 400.000 kilometer jalan Kabupaten/Kota, kondisinya hanya sekitar 60-70 persen yang dinilai baik.
Jumlah tersebut berbeda dengan kondisi jalan nasional yang tercatat sekitar 38.600 kilometer, 90 persen dinilai baik.
"Untuk itu kita harus mendorong upaya perbaikan jalan Provinsi dan Kabupaten," kata Taufik.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan salah satu tantangan utama yang dihadapi iklim investasi di Indonesia adalah permasalahan ketersediaan infrastruktur.
Sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto menghendaki pemerintah pusat mendorong investasi yang lebih besar lagi ke wilayah Indonesia bagian timur.
"Kami mendesak pemerintah untuk mendorong kuat agar setiap investasi baru baik oleh investor domestik maupun asing bergerak ke Indonesia timur," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/1).
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan berdasarkan data BPS periode triwulan III-2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) secara kumulatif mencapai level 5,83 persen dibandingkan periode yang sama 2012.
Berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2013 mencapai Rp 2.375,3 triliun, di mana kontribusi Jawa mencapai 58,2 persen. "Artinya, perekonomian di Pulau Jawa pada periode itu mencapai angka Rp 1.382,4 triliun," katanya.
Sementara di perekonomian di wilayah timur, ujar dia, hanya berkisar dibawah 10 persen untuk wilayah Kalimantan, dan di bawah 5 persen untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. (Ant)
Redaksi
Foto: SY
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement