Ketua DPR Bambang Soesatyo mengucapkan terima kasih atas dorongan kalangan muda Partai Golkar yang menginginkan dirinya maju menjadi ketua umum (ketum) Partai Golkar.
Politikus yang biasa disapa Bamsoet ini meminta semua pihak untuk menahan diri. "Jangan ribut-ribut dulu sampai hasil keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang menetapkan Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia 2019-2024 diputuskan pada tanggal 28 Juni 2019," urainya dalam pernyataan tertulisnya, Senin (17/6/2019).
Baca Juga: Bamsoet Kaget Dirinya Didorong Jadi Ketum Golkar
Bamsoet meminta diberi waktu karena dirinya harus meminta pertimbangan dari berbagai pihak, termasuk sesepuh Partai Golkar.
"Beri saya waktu. Karena sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Soksi dan kader sekaligus pengurus harian Partai Golkar, saya harus minta pertimbangan dan berbagai masukan. Selain dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, juga dari para senior dan sesepuh Golkar, termasuk Plt ketua umum Depinas Soksi Bobby Suhardiman," paparnya.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI juga mengaku harus minta pandangan Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Soerjosoemarno dan Pontjo Sutowo sebagai Ketua Umum FKPPI.
Karena Golkar adalah partai pengusung Jokowi sebagai Presiden dan partai pendukung pemerintah, Bamsoet juga membutuhkan pandangan dan pertimbangan Jokowi, termasuk juga pandangan para ketua umum partai politik sebagai sesama kolega di koalisi Pemeritah.
Baca Juga: Adian CS Kena Semprot Akademisi, Gara-Gara Dukung Jokowi?
"Sekali lagi, beri saya waktu. Pada saatnya nanti saya akan jawab dengan lugas. Kalau nanti saya menyatakan maju, itu berarti saya sudah mendapat restu dan perintah dari para stakeholders yang saya sebutkan tadi," katanya.
Bamsoet mengaku sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk maju sebagai ketum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
"Sampai saat ini, jujur saya tidak memiliki keinginan apa pun kecuali ingin menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya sebagai ketua DPR dengan baik," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, sejumlah kader muda Partai Golkar mendorong segera dilakukan pergantian kepemimpinan partai melalui Musyawarah Nasional (Munas). Hal ini seiring poencapaian Partai Golkar pada Pemilu 2019 yang dianggap tak memuaskan.
Para kader muda Partai Golkar yang mendesak pergantian kepemimpinan ini tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Inisiator BPPG, Abdul Aziz, mengatakan di dalam BPPG terdapat perwakilan dari ormas-ormas Partai Golkar, yaitu perwakilan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Golkar, Gema Kosgoro, Gema MKGR, Baladika Karya Soksi, dan juga perwakilan dari Kosgoro. Mereka juga mendorong agar Bamsoet maju sebagai ketum Golkar.
"Namun saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik saya yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan Partai Golkar yang ingin saya maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Saya anggap ini sebagai bentuk aspirasi arus bawah," tuturnya.
Bamsoet mengatakan, Golkar adalah partai terbuka yang menjunjung demokrasi. Menurut dia, Golkar sebaiknya tidak perlu alergi jika muncul banyak nama calon ketum.
Baca Juga: Setnov Pelesiran, Arsul Bilang Bukan Salah Menterinya Jokowi
"Justru tugas kita adalah mendorong agar muncul sebanyak-banyaknya kader muda Partai Golkar meramaikan bursa caketum Partai Golkar. Semakin banyak semakin bagus bagi Partai Golkar. Artinya kaderisasi berjalan dengan baik," urainya.
Bamsoet juga memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang telah menyatakan secara terbuka akan maju lagi memimpin Golkar untuk periode 2019-2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil