Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berharap parpol pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak menambah partai politik lain bergabung ke dalam koalisi karena dinilai sudah gemuk.
Baca Juga: Muhaimin: Insya Allah Jokowi Menang di Jabar
"KIK beranggota sembilan parpol, meskipun hanya lima parpol yang berhasil masuk ke DPR RI. Namun, jumlah kursi parlemen dari parpol anggota KIK sudah dominan," kata Muhaimin di Jakarta, Senin.
Menurut Muhaimin, jumlah anggota parlemen dari partai politik anggota KIK sudah dominan yakni sekitar 60 persen dari 575 kursi DPR RI periode 2019-2014, sehingga tidak perlu menambah kursi lagi dari parpol lain di luar anggota KIK.
"Dengan jumlah tersebut, anggota DPR RI dari KIK sudah cukup dominan untuk memenangkan perdebatan dalam pembahasan legislasi dan lainnya, sehingga stabilitas politik di parlemen akan selalu terjaga," katanya.
Namun, Muhaimin segera menambahkan, keputusan menambah atau tidak anggota koalisi adalah hak capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau Pak Jokowi mempertimbangkan faktor rekonsiliasi nasional sehingga akan menambahkan partai politik lain, ya silakan saja," katanya.
Wakil Ketua MPR RI ini juga mengakui adanya penambahan partai politik lain ke KIK, konsekuensinya juga pada komposisi menteri kabinet, padahal, parpol di luar KIK dinilai tidak berkeringat dalam memperjuangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pemilu presiden 2019.
Ketika ditanya soal usulan Menteri dari PKB, menurut Muhaimin, nanti saja pada waktunya akan disampaikan.
"PKB menunggu sampai waktunya tiba. Setelah Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ditetapkan secara resmi sebagai presiden dan wakil presiden, dan meminta masukan nama-nama calon menteri ke partai, baru akan kami sampaikan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat