Adopsi Keamanan Siber ke Strategi Bisnis, Perusahaan Bisa Lebih Unggul dari Kompetitor
Survei Digital Trust Insights yang diterbitkan PwC mengungkapkan bahwa perusahaan yang menggunakan keamanan siber dalam bisnisnya terhadap inisiatif digital mereka mencapai hasil yang lebih baik dan mengungguli perusahaan lain.
Survei global yang melibatkan 3.000 eksekutif dan profesional TI dari seluruh dunia menemukan, 25% responden teratas–pemimpin pasar yang dikenal sebagai trailblazer (pelopor)–tidak hanya memimpin dalam hal keamanan siber, tetapi juga memberikan nilai tambah dan hasil bisnis yang lebih baik.
Di antara responden mengatakan, pertumbuhan pendapatan adalah manfaat terbesar yang dicari dari upaya transformasi digital, hampir 9 dari 10 trailblazer mengatakan mereka mendapatkan manfaat yang sesuai atau melebihi ekspektasi mereka (dibandingkan dengan 66% responden lain).
Baca Juga: Sukses dengan Bisnisnya, Pengusaha Airport Service Ini Rela Potong Rumput Bandara Sendiri
Para trailblazer juga secara signifikan lebih optimis terhadap potensi pertumbuhan pendapatan dan margin laba untuk perusahaan mereka, dengan 57% memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% atau lebih dan 53% memproyeksikan pertumbuhan margin laba sebesar 5% atau lebih.
Perilaku menonjol yang membedakan trailblazer dari perusahaan lain, antara lain menyelaraskan strategi bisnis dan keamanan siber mereka, mengambil pendekatan berbasis risiko, dan mengoordinasikan tim mereka yang mengelola risiko.
"Dengan fokus membangun kepercayaan digital, trailblazer mendorong tindakan yang lebih proaktif, preemtif, dan responsif untuk mengintegrasikan strategi-strategi tersebut ke dalam praktik bisnis, kontras dengan perusahaan lain yang sebagian besar upayanya ialah untuk meminimalkan dampak operasional ancaman siber secara reaktif," kata TR Kane, PwC US Strategy, Transformation & Risk Leader.
Lebih dari delapan dari 10 trailblazer mengatakan, mereka telah mengantisipasi risiko siber baru dalam inisiatif digital dan mengelolanya sebelum risiko tersebut memengaruhi partner atau pelanggan mereka (dibandingkan dengan enam dan 10 perusahaan lain).
"Trailblazer cenderung mengintegrasikan tim mereka ke dalam bisnis untuk mendukung tujuan strategis. Mereka menyesuaikan misi mereka dari perlindungan aset menjadi posisi partner strategis dalam perusahaan. Mereka terhubung secara integral dengan orang-orang yang membuat strategi (misalnya CEO)," tambah Subianto, Risk Assurance Leader PwC Indonesia.
Baca Juga: Mau Berbisnis Waralaba, Yuk Datang ke IFRA 2019
Temuan penting survei Digital Trust Insights PwC menggambarkan keunggulan yang dipertahankan para trailblazer di ketiga area:
? Terhubung dengan strategi
65% trailblazer sangat setuju bahwa tim keamanan siber mereka dilibatkan dalam bisnis, memahami strategi bisnis perusahaan dan memiliki strategi keamanan siber yang mendukung inisiatif-inisiatif bisnis (dibandingkan dengan 15% perusahaan lain).
? Terhubung dengan pendekatan berbasis risiko
89% trailblazer mengatakan, tim keamanan siber mereka secara konsisten terlibat dalam mengelola risiko yang muncul dalam transformasi bisnis perusahaan atau inisiatif digital (dibandingkan dengan 41% perusahaan lain).
? Terkoordinasi dalam eksekusi
77% trailblazer sangat setuju bahwa tim keamanan siber mereka memiliki interaksi yang cukup dengan para pemimpin senior untuk mengembangkan pemahaman tentang risiko yang akan diambil perusahaan seputar praktik bisnis inti (dibandingkan dengan 22% perusahaan lain).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: