Setelah beroperasi selama kurang lebih enam tahun, Slack, platform perpesanan yang memungkinkan pengguna berkirim dokumen dan fail dengan mudah, memutuskan untuk melakukan listing di New York Stock Exchange (NYSE) pada Kamis (20/6/2019). Perdagangan dibuka tengah hari dengan harga US$38,50, di atas harga referensi yang diberikan US$26.
Debut perdagangan publik itu membuat saham Slack Technologies Inc tumbuh cepat, melonjak hampir 50%, dengan nilai perusahaan lebih dari US$23 miliar. Kinerja Slack yang kuat membantu memvalidasi model listing langsung yang tidak biasa yang digunakan perusahaan untuk go public serta menggarisbawahi permintaan investor akan perangkat tersebut.
Baca Juga: Slack, Platform Messenger Pembunuh Email
Harga perdagangan Slack memberinya penilaian lebih dari 50 kali pendapatan. Angka yang cukup fantastis meskipun kelipatan itu lebih rendah daripada IPO perusahaan teknologi lain seperti Zoom Video Communications Inc, yang diperdagangkan dengan pendapatan 88 kali lipat.
"Tetapi (angka di atas) sangat tinggi mengingat Slack belum menguntungkan," kata Kathleen Smith, kepala sekolah dan manajer ETF IPO di Renaissance Capital, seperti dikutip dari Reuters.
Slack melaporkan kerugian operasi yang disesuaikan sebesar US$33,8 juta untuk kuartal tersebut, dibandingkan dengan kerugian US$20,2 juta pada tahun sebelumnya. Total pendapatan perusahaan tumbuh 67% menjadi US$134,8 juta pada kuartal pertama.
Baca Juga: IPO Tahun Ini, Kenapa Slack Pilih Rute Direct Listing?
Slack mengharapkan pendapatan kuartal kedua tumbuh 51% hingga 53% ke kisaran US$139 juta hingga US$141 juta, dengan kerugian yang disesuaikan antara US$77 juta dan US$75 juta.
Beberapa investor yang memegang saham Slack adalah Accel Investor di Facebook dan Dropbox yang memegang 24%, diikuti oleh Andreessen Horowitz dengan 13,3%, dan konglomerat Jepang SoftBank memiliki 7,3%. Selain itu, Slack mempekerjakan Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Allen & Co untuk menjadi penasihat keuangan dalam daftar langsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: