Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasukan Sudah Siap Serang Iran, tapi Trump Malah. . .

Pasukan Sudah Siap Serang Iran, tapi Trump Malah. . . Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Amerika Serikat. | Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media The New York Times dan kantor berita Associated Press melaporkan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memerintahkan serangan ke Iran pada Kamis (20/6/2019) malam tetapi membatalkan operasi tersebut ketika pasukan sudah siap untuk menyerang.

Poin utama:

• Pesawat-pesawat tempur AS dilaporkan siap untuk menyerang ketika perintah untuk menarik pasukan datang

• Iran telah memeringatkan negaranya "sepenuhnya siap untuk perang"

• Militer Iran mengunggah rekaman yang menunjukkan mereka menembaki drone militer AS

Baca Juga: Iran Mengelak Laporan Terima Peringatan Trump Via Sekutu AS

Seorang pejabat senior mengatakan kepada The New York Times bahwa Trump menyetujui serangan terhadap sejumlah fasilits Iran seperti radar dan baterai rudal.

Menurut laporan itu, operasi pembalasan atas penembakan pesawat tak berawak atau drone AS sudah dalam tahap awal, dengan pesawat di udara dan kapal laut berada di posisi menyerang ketika perintah untuk membatalkan operasi datang.

The New York Times mengatakan tidak jelas apakah Trump "hanya mengubah pikirannya pada serangan itu atau apakah pemerintahannya mengubah arah karena logistik atau strategi. Juga tidak jelas apakah serangan itu mungkin masih berlanjut".

Laporan ini muncul ketika ketegangan terus meningkat setelah Iran menembak jatuh drone AS di Selat Hormuz, jalur pelayaran yang telah menjadi lokasi serangan terhadap tanker minyak, baru-baru ini.

AS, yang meningkatkan tekanan sanksi terhadap Iran, menyalahkan Iran atas serangan itu, klaim yang ditolak oleh Pemerintah di Teheran.

Baca Juga: Bukan Takut, Ini Alasan Trump Batalkan Serangan Iran

Seorang jenderal Iran memeringatkan bahwa negaranya "sepenuhnya siap untuk perang" setelah militernya mengunggah rekaman video dramatis yang menunjukkan, apa yang disebut mereka sebagai, momen ketika drone ditembakkan ke langit.

Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan penembakan drone AS itu mengirim "pesan yang jelas" ke Amerika.

"Kami tak memiliki niat untuk berperang dengan negara mana pun, tetapi kami sepenuhnya siap untuk perang," kata Jenderal Hossein Salami dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pemerintahan Trump menggabungkan upaya "penekanan maksimum" dari sanksi ekonomi dengan penumpukan pasukan Amerika di wilayah tersebut.

Sementara Iran menggambarkan jatuhnya drone itu sebagai pertahanan yang disengaja atas wilayahnya ketimbang sebuah kesalahan. Di sisi lain, AS mengatakan pesawat tak berawak itu ditembak jatuh di wilayah udara internasional.

Baca Juga: Trump Tuduh Iran Buat Kesalahan Besar Gara-Gara...

Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) telah mengeluarkan perintah darurat yang melarang maskapai penerbangan AS terbang di wilayah udara yang dikontrol Iran karena meningkatnya ketegangan.

Seorang juru bicara Qantas mengatakan maskapai itu juga menyesuaikan jalur penerbangan di Timur Tengah untuk menghindari Selat Hormuz dan Teluk Oman sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: