Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulah 'Nakal' Manajemen Grab, Bikin Pengemudi Kelimpungan

Ulah 'Nakal' Manajemen Grab, Bikin Pengemudi Kelimpungan Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mitra pengemudi ojek daring mengeluhkan operator aplikasi yang disatu sisi menekankan promo untuk menarik pelanggan. Namun, di sisi lain, para pengemudi justru sulit untuk mendapatkan haknya ketika ingin menarik dana.

Baca Juga: Tantang Grab dan Go-Jek, Aplikator Ini Siap Masuk ke Indonesia dan Thailand

"Ya harga promo itu kan usaha Grab supaya penggunanya banyak. Kalau kami para pengemudi sih jadinya seperti kejar setoran terus tiap hari. Harga murah berarti target kita supaya dapat pendapatan layak juga makin tinggi," kata salah satu pengemudi Grab Bike, Umar Rohmadhan, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu.

Umar mempermasalahkan sistem pembayaran Grab kepada mitra pengemudi yang masih menggunakan skema perantara. Artinya, ongkos yang dibayarkan penumpang dan tertera di aplikasi, tidak langsung didapatkan para pengemudi karena tertahan di rekening yang dikelola oleh administrator pembayaran.

"Kita (para driver Grab Bike) tidak langsung bisa narik uang hasil kita kerja. Harus lewat admin dulu. Ini kan ribet dan kita terpaksa harus sedia uang tunai sendiri dulu buat operasional," lanjut Umar yang sudah bergabung dengan Grab sejak akhir 2017.

Hal senada juga dikemukakan oleh Rudi Hartono, rekan satu armada Umar di Grab Bike. Menurutnya, sistem pembayaran kepada pengemudi Grab yang menggunakan skema periodik, memaksanya mengakali cara bekerja.

"Mau tidak mau mengandalkan order dengan pembayaran tunai. Karena kita kan kadang butuh tunai, tapi uang narik kita masih ditahan," kata Rudi saat ditemui di sekitar Stasiun Depok Baru.

Rudi juga mengeluhkan potongan Grab dari ongkos yang ia dapatkan, nominalnya bisa hampir 20 persen dari total ongkos yang tertera di aplikasi. "Misal kita dapat order dengan tarif Rp10 ribu, yang kami dapat ya cuma Rp8 ribu," ujar Rudi.

Menurut pengakuannya, hal ini berbeda dengan kondisi di kompetitor Grab, Go-Jek. Rudi menceritakan bahwa Go-Jek punya skema yang membuat mitra pegemudi bisa mencairkan dana hasil pengantaran kapan pun.

"Kapan aja bisa ditarik dan tarif yang tertera di aplikasi, ya itu sesuai dengan apa yang didapat mitra pengemudi," kata Rudi.

Wagiman, salah seorang driver Go-Jek yang biasa beroperasi di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan, mengakui bahwa fleksibilitas sistem pembayaran di Go-Jek memang lebih memudahkan para mitra pengemudi.

"Lebih gampang (di Go-Jek) kalau soal ongkos. Jelas tiap hari kita bisa tarik uangnya, tidak ditahan-tahan," katanya.

Klarifikasi

Grab Indonesia melalui Public Relations Manager, Andre Sebastian, menyampaikan klarifikasi atas artikel Warta Ekonomi berjudul Ulah "Nakal" Manajemen Grab, Bikin Pengemudi Kelimpungan. Adapun, klarifikasi tersebut yakni

1. Kami berkomitmen untuk selalu mengedepankan kesejahteraan mitra pengemudi kami, oleh karena itu setiap masukan dari mitra pengemudi senantiasa menjadi prioritas untuk kami tindaklanjuti;

2. Perihal pencairan pendapatan dan insentif yang diterima oleh mitra pengemudi Grab, kami memiliki beberapa pilihan pencairan dana yang telah kami informasikan kepada mitra pengemudi sebelumnya. Pengemudi bisa mencairkan dana ke rekening bank mereka masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku dalam jangka waktu 1 hari kerja. Sedangkan, dana insentif dapat dicairkan ke Dompet Tunai di aplikasi Grab pada pukul 23.59 di hari selanjutnya.

(Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi:

https://help.grab.com/driver/id-id/115008129528-Bagaimana-cara-mencairkan-dana-dari-dompet-tunai

https://help.grab.com/driver/id-id/115015739727-Kapan-saya-dapat-menerima-insentif)

3. Untuk semakin mempermudah proses ini, Grab juga meluncurkan fitur Instant Cash Out, dimana mitra pengemudi dapat menarik pendapatan mereka segera tanpa harus menunggu proses standar 1 hari kerja dengan syarat menggunakan Bank CIMB Niaga. Fitur ini juga mendorong mitra pengemudi Grab memasuki dunia perbankan sehingga mitra pengemudi yang belum memiliki rekening bank, dapat dibantu untuk mendapatkan rekening di tempat mereka mendaftar;

4. Seiring semakin populernya pembayaran non-tunai di antara para pengguna Grab, Grab juga mendorong mitra pengemudi untuk memiliki akun bank sehingga mereka dapat menerima insentif dan mencairkan tarif perjalanan yang mereka peroleh. Dengan cara ini, Grab ikut membantu ribuan mitra pengemudi untuk mengakses sektor perbankan di Tanah Air setiap harinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: