PT Pan Brothers Tbk (PBRX) pada tahun ini optimis jika pendapatan dan laba bersih perseroan tahun ini akan tumbuh 10% hingga 15% dari realisasi penjualan 2018.
“Penjualan perseroan memiliki pola seasonal, dengan penjualan akan meningkat di bulan April. Penjualan Januari-Maret 2019 sebesar USD 112,8 juta meningkat dari Januari-Maret 2018 yang sebesar USD 107,4 juta sudah menujukan tren yang baik,” kata Wakil Direktur Utama PBRX, Anne Patricia Sutanto di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Laba bersih perseroan tahun lalu diketahui sebesar USD 18,3 juta sementara untuk pendapatan sebesar USD 611 juta.
Baca Juga: Pan Brothers Bukukan Laba Bersih US$18,29 Juta
Anne mengatakan, perseroan dalam rangka meningkatkan kinerjanya telah menyusun beberapa strategi jangka pendek dan panjang, diantaranya pengembangan kapasitas baik di induk dan anak perusahaan, ditargetkan 2021 kapasitas akan menjadi 117 juta potong garmen per tahun.
Kemudian, mengembangkan product Development sebagai Strategic Partner Buyer dengan menyiapkan koleksi terakhir berdasarkan tren, design, style, dan jenis bahan secara rutin.
“Menjaga dan mengembangkan kemitraan dengan perusahaan garment sub-contractor baik yang sudah ada maupun yang baru,” tuturnya.
Baca Juga: Pan Brothers Rencanakan Penambahan 96 Juta pcs Kapasitas di 2019
Lalu, memanfaatkan ketersediaan modal kerja dengan baik untuk memberikan nilai tambah bagi transkasi dengan buyer. Di sektor ritel, mendapatkan dan mengembangkan lisensi merek baik milik sendiri maupun didapatkan dari pihak lain untuk wilayah Indonesia dan Asia.
Selain itu, meningkatkan dan memperkuat eksistensi perseroan di pasar garment manufakturing dan ritel garment Indonesia. Serta mengembangkan diri ke arah hulu dan hilir dari manufakturing garment menuju ke seluruh industri tekstil dan menjadikan perseroan perusahan yang tersinkronisasi dalam suplay chain yang lengkap dari hulu ke hilir.
Untuk memuluskan rencana tersebut, kata dia, perseroan menambah kapasitas dengan pembangunan satu pabrik baru dibawah bendera PT Teodore Pan Garmindo di Jawa Barat yang semula ditunda dan ditargetkan selesai akhir tahun 2019, dengan kapasitas terpasang 6 juta potong garmen yang akan berproduksi mulai tahun 2020.
“Total capex dianggarkan sebesar USD 5 juta yang penggunaannya akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.
Selain itu, pembangunan dua pabrik baru dibawah bendera PT Eco Smart Garment Indonesia di Jawa Tengah yang ditunda, direncanakan akan mulai dibangun tahun 2020 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2020 yang akan berproduksi 2021 dengan tambahan kapasitas terpasang 21 juta potong garmen.
“Total capex untuk pembangunan dianggarkan USD 30 juta yang penggunaannya akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2020,” tuturnya.
Terkahir, untuk pembangunan Teodore Pan Garmindo di Tasikmalaya tahap 2 USD 5 juta, Eco Smart Garment Indonesia USD 30 juta dan untuk maintenence capex secara konsolidasi antara USD 7 hingga 12 juta setiap tahun termasuk didalamnya proyek 4.0 yang terintegrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: