Berselancar di Aplikasi Belanja, Wajah Baru Window Shopping di Asia?
Baik di Indonesia maupun di seluruh kawasan Asia Pasifik, Liftoff menemukan bahwa pengguna cenderung terbuka dalam mengeksplorasi berbagai aplikasi belanja, dengan tingkat registrasi yang meningkat tajam serta biaya akuisisi yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun, data menunjukkan ada tren baru yang mengejutkan, yaitu mobile window shopping.
Saat pengguna dengan mudahnya menginstal dan mendaftar pada aplikasi, laporan gabungan Liftoff dan Adjust menyebutkan, ada penurunan besar pada fase pembelian. Biaya per pembelian pertama di Asia-Pasifik yang naik sebesar 13,3% turun menjadi US$31,26, diikuti dengan rendahnya tingkat konversi pada angka 10,1%.
Faktor pendorong penurunan ini belum diketahui secara jelas. Namun, fenomena tersebut dapat mengindikasikan ada tren berbelanja yang lebih besar, yaitu permintaan terhadap pengalaman berbelanja yang lebih ramah pengguna.
Saat tingkat harga cenderung mendominasi keputusan konsumen dalam berbelanja, beragam faktor seperti interaksi dengan penjual serta kekhawatiran akan kemampuan penjual dalam memenuhi pesanan juga dipandang penting oleh para pembelanja seluler.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Buat Orang Indonesia Demen Belanja Online
"Untuk pemasar aplikasi yang ingin mendorong tingkat pembelian, kuncinya pada penggunaan data yang mereka miliki, pemahaman titik-titik yang berpotensi turun, serta kemampuan menentukan segmen serta target yang sesuai," ujar Christian Henschel, Co-founder dan CEO Adjust.
"Berbagai merek dapat membuat dan meluncurkan strategi interaksi pengguna yang sempurna untuk inisiatif pemasaran mereka. Upaya personalisasi tersebut merupakan kunci memenangkan konsumen yang cenderung berubah-ubah serta membangun loyalitas jangka panjang," tambah Henschel.
Untuk mendorong tingkat pembelian, pemasar yang cermat dapat mengintegrasikan aplikasi belanja ke dalam strategi pemasaran, memberikan penawaran eksklusif melalui aplikasi, seperti penawaran terbatas yang istimewa untuk mendorong pembelian melalui aplikasi.
Selain itu, pemasar harus menyesuaikan dengan tim logistik dan tim pemenuhan pesanan dari pihak penjual untuk memastikan produk yang diinginkan konsumen tersedia dan dapat dikirimkan tepat waktu.
Baca Juga: Belanja Online Ambilnya Offline, Begini Cara Pakai Fitur "Click & Collect" Blibli!
"Pasar aplikasi belanja di Asia tumbuh secara dinamis dan sedang dalam posisi tertinggi. Namun, berdasarkan temuan kami, jumlah pembelian melalui aplikasi tersebut tidak setinggi yang seharusnya, terlepas dari tren umum yang menyebutkan konsumen sekarang cenderung bergeser dari aktivitas belanja melalui komputer ke ponsel," said Dennis Mink, Wakil Presiden Marketing Liftoff.
"Indonesia merupakan mikrokosmos yang mencerminkan perilaku dan kekhawatiran para pembelanja di Asia Pasifik. Oleh karena itu, menemukan pesan yang tepat serta mengirimkannya dengan konteks yang tepat pada konsumen dapat membantu menghilangkan halangan-halangan tersebut, yang akan mendorong tingkat retensi dan ketertarikan pengguna," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: