Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Terlihat Pesawat Musuh, 'Radar Siluman' Milik Rusia Siap Diuji Coba

Tak Terlihat Pesawat Musuh, 'Radar Siluman' Milik Rusia Siap Diuji Coba Kredit Foto: Reuters/Ilya Naymushin
Warta Ekonomi, Moskow -

Insinyur dari perusahaan pertahanan Rusia, OKB Planeta, telah mengembangkan dan menguji sistem radar pasif baru yang tidak terlihat oleh pesawat berawak dan drone. Direktur perusahaan, Alexander Petrov, mengatakan "radar siluman" itu dirancang untuk tidak terdeteksi pesawat musuh.

Sistem radar yang dijuluki Tropa—bahasa Rusia untuk "Path" atau "Trail"—beroperasi tanpa pemancar, dan dapat menerima sinyal dari objek terdekat, termasuk infrastruktur sipil.

"Idenya sederhana—untuk menggunakan refleksi dari menara untuk siaran televisi dan komunikasi seluler," kata Petrov.

"Dengan kata lain, radar beroperasi dengan penerimaan dan tidak memancarkan apa pun itu sendiri, yang berarti bahwa itu tidak dapat dilihat atau didengar," lanjut Petrov, seperti dikutip Sputniknews, Minggu (30/6/2019).

Baca Juga: Terapkan Kesepakatan OPEC, Rusia dan Arab Saudi Sepakat Kurangi Produksi Minyak

Menurut perusahaan itu, sistem radar baru ini telah diuji, dan berhasil mengintersepsi sinyal yang dipancarkan oleh pesawat di Tver—sebuah kota di Rusia yang berjarak sekitar 150 km barat laut Moskow—dengan bantuan menara komunikasi lokal.

"Ada minat di antara pelanggan potensial," kata Petrov, mengacu pada pembeli swasta yang kemungkinan tidak ingin dimata-matai oleh drone yang telah menyatakan minatnya pada sistem radar tersebut.

OKB Planeta adalah anak perusahaan dari RTI Systems, kontraktor pertahanan utama Rusia. RTI System sendiri merupakan bagian dari AFK Sistema, holding terdiversifikasi yang diperdagangkan secara publik.

Baca Juga: Perang Hacker: Intelijen Barat Meretas Yandex 'Google Rusia'

Dalam dua dekade terakhir, doktrin militer Barat dalam operasi melawan negara-negara seperti Yugoslavia, Irak, dan Libya telah mengharuskan penghapusan infrastruktur radar militer negara-negara tersebut sebelum operasi udara lebih lanjut dapat dilanjutkan.

Taktik militer Barat itu membuat sistem pertahanan udara menjadi "buta" dan tunduk pada penghancuran yang relatif aman oleh pesawat pasukan penyerang dan memberikan superioritas udara total di pihak penyerang.

Jika suatu sistem seperti Tropa dapat disempurnakan, diproduksi dan ditawarkan untuk ekspor, itu akan menguntungkan negara-negara miskin yang tidak mampu membeli sistem pertahanan udara canggih yang berlapis-lapis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: