Partai Bulan Bintang (PBB) Pimpinan Yusril Izha Mahendra, menganggap pernyataan mantan Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut sebaiknya rekonsiliasi politik memberi kesempatan kepada pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air, tidak tepat.
"Usulan Dahnil Azar saya kira semakin membuat rekonsialiasi menjadi bias dan melebar ke mana-mana jika kemudian dikaitkan dengan bargaining atau tawar menawar, baik itu kasus hukum atau jabatan dipemerintahan," kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono kepada SINDOnews, Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Prabowo Galau dengan Habib Rizieq
Baca Juga: Anak Buah Prabowo Dukung Politikus "Slengean" Ini Jadi Menteri
Menurut Sukmo, Jokowi sudah terbukti sebagai presiden yang enggan mengintervensi hukum dan lembaga peradilan. Selain itu, Presiden terpilih periode 2019-2024 itu juga dianggap sangat peduli dengan ulama dan umat Islam.
Sukmo menganggap, Jokowi tidak pernah membenci ulama. Menurut dia, penunjukkan Ma'ruf Amin sebagai wakilnya bentuk kecintaan Jokowi terhadap ulama."Tetapi bukan berarti beliau mau intervensi terhadap kasus hukum pada siapa pun yang sedang bermasalah," ujarnya.
Mengenai pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, kata dia, tidak usah dipaksa-paksa. Sukmo meyakini ada saatnya dua tokoh ini bertemu bicara soal kebangsaan tanpa perlu "makelar" untuk mempertemukan mereka, apalagi mengeluarkan berbagai syarat-syarat.
"Lebih penting lagi adalah bagaimana masyarakat segera menghentikan sikap permusuhan kususnya di medsos. Hentikan narasi-narasi yang saling melecehkan, ganti dengan semangat membangun kebersamaan. Pak Jokowi adalah Presiden kita semua, untuk semua," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil