Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Produksi, PT Garam Operasikan Dua Pabrik Baru

Tingkatkan Produksi, PT Garam Operasikan Dua Pabrik Baru Pekerja menyelesaikan pembuatan garam di Kampung Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/7). Pelaku usaha pengepakan garam terkendala bahan baku akibat pasokan garam dari Cirebon dan Jawa Tengah sulit didapat sehingga berdampak pada penurunan jumlah produksi selama dua pekan terakhir, sehingga perajin menaikan harga garam dari Rp1.000 per bungkus menjadi Rp4.800 per bungkus dengan jumlah produksi satu ton per harinya. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna meningkatkan produksi, PT Garam mengoperasikan dua pabrik baru di tahun 2019 ini. Dua pabrik tersebut masing-masing berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan Sampang, Madura. Bukan hanya untuk meningkatkan jumlah produksi, kedua pabtik itu diklaim akan membantu meningkatkan kualitas olahan garam dari petambak di wilayah tersebut. 

Baca Juga: BNI Bersinergi dengan PT Garam dalam Peluncuran KUR Petani Garam

Direktur Oprasional PT Garam. Hartono, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2019 lalu, pabrik garam di Gresik sudah mulai dioperasikan dengan kapasitas sebesar tiga ton per jam. Sementara itu, untuk pabrik yang berada di Sampang saat ini masih dalam tahap penyelesaian. Manajemen menargetkan pabrik di Sampang dapat mulai dioperasikan pada September tahun ini. 

"Pabrik Gresik sudah kita operasikan dua shift. Sambil terus kita cari solusi supaya bisa meningkatkan produksi," imbuh Hartono, Jakarta, Rabu (10/07/2019). 

Baca Juga: Mantap! Sejak 2015, Pemerintah Salurkan KUR Garam Rp17,5 Miliar

Sebagai informasi, pembangunan pabrik di Gresik menelan biaya hingga Rp13,2 miliar. Jumlah yang tidak terlalu besar karena pada dasarnya pabrik tersebut merupakan relokasi dari pabrik PT Garam yang sebelumnya ada di Cirebon. Sementara untuk biaya pembangunan pabrik di Sampang nilainya diperkirakan mencapai Rp59 miliar. 

"Biaya besar karena memang membangun dar awal dan kapasitas produksi lebih tinggi," sambungnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: