Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hah!! Yang Investigasi Kasus Novel Bukan TGPF, Tapi...

Hah!! Yang Investigasi Kasus Novel Bukan TGPF, Tapi... Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan saat peluncuran Jam Waktu Novel di gedung KPK, Selasa (11/12/2018). Menyambut Hari HAM Internasional, Wadah Pegawai KPK meluncurkan Jam Waktu Novel sebagai pengingat bagi penegak hukum untuk membongkar kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal mengatakan bahwa tim yang menyerahkan hasil laporan investigasi kepada Kapolri terkait kasus penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan merupakan tim pakar Kapolri dan bukan tim TGPF bentukan Kapolri.

“Iya tim pakar, dia mencari juga beberapa ada fakta-fakta, klarifikasi, tapi namanya tim pakar bukan TGPF,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Lanjutnya, terkait batas waktu, ia mengatakan hal tersebut tergantung kemauan Kapolri sendiri. Sebab saat ini hasil laporan yang baru diserahkan semalam masih dipelajari.

“Kan tim pakar itu menerima mandat dari Pak Kapolri,” jelasnya.

Baca Juga: TGPF Novel Baswedan, Polri: Ada Kemajuan...

Seperti diketahui, tim pakar yang ditunjuk oleh Kapolri antara lain, Peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo; mantan Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim dan Nurcholis; Ketua Setara Institute, Hendardi; dan anggota Kompolnas, Poengky Indrawati.

“Kami menggunakan pendekatan scientific investigation untuk mengungkap kasus ini. Laporan sudah dilaporkan kepada Kapolri. Progresnya akan disampaikan pada minggu depan,” kata Nurcholis usai bertemu dengan Kapolri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/7) malam.

Sementara itu, anggota tim lainnya Hendardi menyampaikan dalam laporan ini tim menemukan indikasi adanya orang yang berlatar belakang politik.

“Ini bukan perkara biasa tapi ini perkara yang melibatkan orang yang kita kategorikan ada latar belakang politik karena itu kita mencari motif. Motif apa saja yang kami temukan nanti pada pekan depan akan kami sampaikan,” kata Hendardi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: