Jokowi-Prabowo Berpelukan, Amien Rais: Jangan Sampai Jadi Demokrasi Bohong-bohongan
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengapresiasi pertemuan antara Presiden Terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto beberapa hari lalu.
Baca Juga: Usai Jokowi-Prabowo Bertemu, Polisi Fokus Patroli di Media Sosial
Akan tetapi, Amien dengan tegas menolak jika upaya rekonsiliasi dua capres itu berujung pada hasrat bagi-bagi kursi.
"Saya setuju rekonsiliasi agar bangsa Indonesia tidak pecah, namun jangan sampai itu diwujudkan dengan bagi-bagi kursi. Karena apa gunanya dulu bertanding ada dua pasangan calon, lalu ujungnya bagi-bagi kursi," kata Amien di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin.
Mantan Ketua MPR itu bilang masyarakat akan menilai negatif jika pemimpinnya tidak memiliki kekuatan moral yang dipegang.
Ketua Dewan Pembina PAN itu mengindikasikan partainya akan mengambil jalur di luar pemerintahan.
"Kalau nanti ada sesuatu yang kurang baik lalu tidak ada oposisi maka demokrasi akan menjadi otoriter," ujarnya.
Dia berpesan, Prabowo tetap terus menjadi persatuan dan kesatuan namun jangan sampai pernah terkooptasi hanya karena dapat satu atau dua kursi menteri lalu berpindah haluan politik.
Menurut dia, kalau demokrasi tanpa ada oposisi, itu namanya demokrasi bohong-bohongan padahal dalam demokrasi dibutuhkan mekanisme check and balances.
"Demokrasi itu ada mekanisme check and balances, yaitu eksekutif melangkah dengan berbagai macam langkah lalu yang mengawasi adalah parlemen," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat