Upaya pemerintah mengajak generasi muda terjun ke dunia pertanian mulai disambut baik para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka berbondong mendaftarkan diri masuk Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun ajaran 2019/2020.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM), Idha Widi Arsanti mengatakan, setidaknya peminat yang mendaftar mencapai 14.017 orang. Pendaftar tersebut melalui beberapa jalur yakni tugas belajar, jalur undangan, jalur kerja sama, jalur umum serta jalur prestasi, olahraga, seni, keilmuan dan minat (POSKM).
Setelah melalui tahap awal yakni seleksi administratif sekitar 7.000 peserta dinyatakan lulus seleksi dan dapat mengikuti ujian PMB dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) selama 3 hari (15-17 Juli 2019).
Baca Juga: Dekan Pertanian UGM Dukung Pengembangan Pertanian Modern
“Sistem CAT ini baru pertama kali dilakukan dalam penerimaan mahasiswa baru di Polbangtan, sebelumnya dengan cara manual,” ujarnya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Idha mengatakan, tes sistem CAT ini tersebar di 17 titik baik melalui BKN (Badan Kepegawaian Negara) maupun secara mandiri di masing-masing Polbangtan. Untuk Polbangtan Medan dibagi dalam empat wilayah yakni BKN Regional Sumatera Utara (Medan) dan Pekanbaru (Riau). Sedangkan secara mandiri dilaksanakan di Bener Meriah (Aceh) dan Padang Sidempuan (Medan).
“Tes CAT akan diikuti dengan wawancara. Sejauh ini saya melihat antusiasme peserta sangat tinggi, tak hanya itu kesiapan petugas serta sistem, aplikasi dan perangkat pun berjalan baik,” tutur Idha.
Antusiasme peminat masuk Polbangtan juga diakui Direktur Polbangtan Bogor, Siswoyo. Dengan kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 245 orang, jumlah pendaftar mencapai 1.300 orang. “Penerimaan lewat jalur umum yang bisa diterima di Polbangtan Bogor hanya 50% dari kuota. Jadi benar-benar seleksi ketat,” ujarnya.
Baca Juga: Gelar Pertemuan Bilateral, Indonesia Perkuat Akses Pasar Pertanian ke Australia
Tingkatkan Kualitas
BPPSDMP melalui Pusdiktan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi di bawah Kementan terus dilakukan. Karena itu, ungkap Idha, BPPSDMP terus meningkatkan kualitas tenaga pengajar untuk menghasilkan alumni yang berkualitas.
Bahkan sistem pembelanjaran atau kurikulum diseesuaikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pengajaran berdasarkan teaching factory pun dilakukan sebagai salah satu wahana praktek, magang serta pendidikan kuliah lapang (PKL) yang terarah bekerjasama dengan berbagai macam pihak.
“Sejak tahun 2018 kami telah melakukan peningkatan sarana dan prasarana Polbangtan untuk membuat laboratorium atau teaching factory maupun teaching farm yang memenuhi syarat,” tuturnya.
Dari sisi mahasiswa, ungkap Idha, pemerintah memberikan tambahan kurikulum atau ekstrakulikuler seperti bahasa Inggris, pramuka, kedisiplinan dan kewirausahaan. Diharapkan setelah lulus dari Polbangtan, mereka siap bekerja atau membuka lapangan usaha atau menjadi enterpreneur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh