Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Pertemuan Bilateral, Indonesia Perkuat Akses Pasar Pertanian ke Australia

Gelar Pertemuan Bilateral, Indonesia Perkuat Akses Pasar Pertanian ke Australia Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi pertemuan the Working Group on Agriculture, Food and Forestry Cooperation yang ke-22 (WGAFFC) di Hotel Novotel Bandar Lampung, Rabu (10/7/2019) lalu.

Pertemuan bilateral yang melibatkan Pemerintah Indonesia dan Australia tersebut digelar untuk membahas isu-isu peternakan, hortikultura, dan perkarantinaan, serta merumuskan kerja sama teknis yang strategis dan konkrit.

Secara khusus, Plt Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono meminta Australia untuk memberikan akses pasar yang luas bagi komoditas hortikultura Indonesia, seperti pisang, nanas, mangga, salak, dan manggis untuk dapat masuk ke pasar Australia.

"Fasilitasi akses pasar ini juga harus didukung kerja sama teknis dan capacity building dari Australia. Sehingga Australia tidak hanya membuka pasarnya untuk produk pertanian Indonesia, akan tetapi melakukan kerja sama dalam peningkatan daya saing produk pertanian Indonesia," ungkap Momon saat dimintai keterangan, Jumat (12/7/2019).

Baca Juga: Hindari Bahaya Rabies, Kementan Bagikan 2.000 Dosis Vaksinasi Gratis di Garut

Saat pertemuan Februari 2018 lalu di Meulbourne, Kementan yang diwakili Badan Karantina Pertanian (Barantan) berhasil mencapai kesepakatan, yakni disetujuinya metode iradiasi untuk ekspor komoditas mangga dan buah naga, juga ekspor produk olahan ayam yang harus sesuai dengan persyaratan biosecurity Australia.

Agenda pertemuan bilateral tersebut juga dirangkaikan dengan kunjungan lapang ke unit usaha hortikultura di Bandara Lampung. Pada kesempatan itu, delegasi Australia mengunjungi perusahan Great Giant Food (GGF), salah satu produsen terbesar pisang dan nanas di Indonesia.

"Kunjungan ini sangat penting sebagai upaya Indonesia mempromosikan dan meyakinkan pihak Australia dalam hal kesiapan komoditas pisang dan nanas untuk memasuki pasar Australia," jelas Momon.

Dipimpin langsung oleh Momon, delegasi Indonesia turut melibatkan perwakilan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ditjen Hortikultura, Badan Karantina Pertanian, dan Kepala Dinas Pertanian Lampung, serta pelaku usaha bidang hortikultura (Great Giant Food).

Baca Juga: Meningkat Tajam, Ekspor Pertanian Indonesia ke China Naik 33,63%

Sementara itu, delegasi Australia dipimpin oleh Jodie Ann Mc Alister, Acting First Assistant Secretary for Trade and Market Access, Ministry of Agriculture of Australian.

Selanjutnya, pertemuan bilateral kedua negara akan dilaksanakan di Australia pada 2020. Kedua negara menyepakati pertemuan WGAFFC menjadi landasan yang kuat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kedua negara di fora internasional.

"Kita harapkan komitmen kedua negara dapat diimplementasikan secepatnya dan dijadikan sebagai tonggak kemajuan pembangunan pertanian dan peningkatan ekonomi bagi kedua belah pihak," pungkas Momon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: