Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, mengaku aneh dengan permintaan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebagai syarat rekonsiliasi. Pasalnya, ia mengatakan partaiyang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sejak awal tidak mempersyaratkan bagi-bagi kursi.
"PKB, Nasdem, PDIP, Golkar atau semua partai yang tergabung (KIK) itu tidak mempersyaratkan bagi-bagi kursi, ini aneh tamu baru datang itu malah ngatur-ngatur," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Baca Juga: Sindir Amien Rais, Pendiri PAN: Sekalian Minta Istana Dibagi Dua
Baca Juga: Hasto: Kader PDIP Juga Cocok Pimpin MPR
Lanjutnya, ia pun menyayangkan jika rekonsiliasi disamakan dengan politik dagang sapi. Menurutnya, rekonsiliasi adalah bersama-sama membangun negara baik di dalam maupun di luar.
"Kalau kemudian mempersyaratkan ini itu saya yakin Pak Jokowi dengan partai-partai koalisi akan keberatan dengan cara itu, karena dalam koalisi sendiri nggak pernah itu apa namanya berkoalisi dengan cara bagi-bagi kursi," jelasnya.
Selain itu, ia menyebut baik jika Amien Rais memutuskan untuk tetap menjadi oposisi. "Oposisi itu bukan tidak memberikan kontribusi, memberikan kontribusi kepada pemerintah di luar pemerintahan itu namanya oposisi," tukasnya.
Sebelumnya, Amien Rais memberikan syarat agar oposisi bergabung dengan koalisi. Syarat pertama, yakni bagi-bagi kursi 45 persen untuk oposisi dan 55 persen untuk koalisi.
Sedangkan yang kedua, ia meminta Jokowi harus memenuhi program-program pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebelumnya digagas semasa kampanye.
"Kalau mungkin ya Alhamdulillah, negeri ini bisa kokoh sekali karena ide Prabowo akan dilaksanakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah kita di luar. Oposisi," tegas Amien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil