Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah kembali menguat pada perdagangan spot Selasa (23/07/2019). Kala pembukaan pagi tadi, US$1 dibanderol dengan harga Rp13.950 atau naik 0,07% dari harga penutupan kemarin.
Seiring berjalannya waktu, dolar AS kian beringas sehingga mmebuat rupiah semakin tertekan 0,20% ke level Rp13.973 per dolar AS.
Baca Juga: Dolar AS Pukul Mundur Rupiah!
Bak sudah jatuh tertimpa tangga pula, selain di hadapan dolar AS, rupiah juga tertekan di hampir semua mata uang dunia. Misalnya saja, rupiah melemah 0,13% terahadap euro, melemah 0,10% terhadap poundstering, dan melemah 0,07% terhadap dolar Australia.
Performa rupiah di hadapan mata uang Asia pun tak jauh beda. Rupiah kini menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia lantaran masih unggul tipis 0,11% terhadap baht dan 0,03% terhadap ringgit.
Baca Juga: Nasib Rupiah: Bagaikan Mendapat Durian Runtuh
Sebagai informasi, dolar AS tengah dilenakan oleh sentimen yang datang dari ketegangan di Timur Tengah. Ketegangan tersebut berawal ketika Iran menangkap kapal tanker berbendera Inggris sebagai balasan atas tindakan Inggris yang lebih dulu menangkap kapal milik Iran.
Atas kasus itu, pelaku pasar merasa perlu untuk bermain aman dengan berlindung di bawah naungan dolar AS selagi menunggu perkembangan ketegangan di Timur Tengah tersebut.
Baca Juga: Nasib Dolar AS: Senjata Makan Tuan
Dengan begitu, dolar AS menjelma menjadi mata uang yang gagah di hari ini dengan status tak terkalahkan oleh satu mata uang pun di dunia ini. Deretan mata uang Asia pun tak luput dilibas oleh dolar AS. Sebut saja mata uang sekelas won (-0,18%), baht (-0,16%), yen (-0,16%), dolar Singapura (-0,10%), dan yuan (-0,08%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: