Riset Global penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO)Trends Report kuartal II 2019 menyebutkan, pada 2018 Bursa Efek Indonesia (BEI) menduduki peringkat ke-10 dari total IPO secara global, lantaran pada tahun lalu ada 55 emiten baru yang mencatatkan saham di BEI.
Partner Transaction Advisory Services Ernst & Young Indonesia (EY), Iwan Margono mengatakan bahwa pada 2018, jumlah perusahaan yang melantai di BEI mencapai 55 atau 4 persen dari 1.384 perusahaan yang melakukan IPO secara global.
"Go-public bukan hal yang mudah. Perusahaan yang berkeinginan melakukan penawaran umum perdana saham perlu mempersiapkan diri lebih awal dan menyeluruh, sehingga dapat menangkap jendela opportunity yang tepat ketika dibuka," ujar Iwan.
Baca Juga: Bukan 75 Emiten Baru, Tapi Segini Target IPO BEI
Iwan menegaskan, EY Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan pasar modal dan meningkatkan jumlah emiten di Indonesia. Dia menambahkan, EY juga mengapresiasi kerja BEI di 2018, terkait sosialisaai dan edukasi kepada perusahaan yang akan go-public. Sepanjang 2019 ini, jumlah emiten baru mencapai 32 perusahaan.
Baca Juga: Bursa Kedatangan Dua Emiten Baru, Gimana Pergerakan Sahamnya?
Menurut Ringo Choi, EY Asia-Pacific IPO Leader, berdasarkan hasil Global IPO Trends Report kuartal II 2019 menyebutkan bahwa masalah perdagangan antara Amerika Serikat dan China memiliki efek dan memberikan berbagai sentimen kepada investor di seluruh Asia-Pasifik.
"Prospek penurunan ekonomi membuat banyak perusahaan mempercepat rencana IPO. Melihat para calon emiten yang berlomba untuk melantai di bursa serta rata-rata kinerja pasca-IPO tetap positif, kami berharap tingkat aktivitas IPO Asia-Pasifik akan meningkat pada paruh kedua 2019," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: