Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akibat Musim Kemarau, Harga Komoditas Pangan Terancam Naik

Akibat Musim Kemarau, Harga Komoditas Pangan Terancam Naik Alsintan | Kredit Foto: Dokumentasi Kementerian Pertanian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gagal panen terancam akan terjadi pada komoditas pangan, terutama komoditas strategis seperti beras. Ancaman gagal panen tidak lepas dari kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus mewaspadai kemungkinan melonjaknya harga pangan.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengatakan, kekeringan jadi ancaman yang menghantui kegagalan panen para petani dalam negeri. Kekeringan menyebabkan banyak petani memilih untuk tidak menanam demi menghindari kerugian.

"Ancaman gagal panen ini sebenarnya dapat diatasi jika pemerintah dapat belajar dari kesalahan masa lalu yang terus berulang. Memproduksi bahan pangan yang berlebih sebelum kekeringan terjadi mungkin saja jadi solusi untuk menyetok bahan pangan. Akan tetapi yang perlu diperhatikan, bahan pangan merupakan bahan yang cepat busuk dan cepat berkurang kualitasnya jika disimpan dalam waktu yang lama," kata dia melalui siaran berita, Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Harga Beras Bisa Melonjak saat Musim Kemarau, Bulog Harus Impor?

Masyarakat cenderung lebih memilih bahan makanan yang segar. Hal ini tentu jadi potensi kerugian bagi para pedagang. Untuk itu, pemerintah dapat mengupayakan agar bahan pangan yang sudah diproduksi tersebar secara maksimal, semisal saja dengan sistem pergudangan dengan teknologi yang baik untuk menyimpan makanan.

"Kerja sama pemerintah dengan sektor swasta dapat dilakukan untuk mengembangkan hal ini," ungkap Galuh.

Ia pun menambahkan, pemerintah perlu menjalankan sistem pendataan bahan pangan yang terkoneksi antara satu instutusi dengan institusi lainnya. Data yang terkoneksi dan akurat ini diperlukan untuk menentukan apakah stok bahan pangan masih cukup dan juga untuk pengambilan keputusan guna menentukan kebijakan selanjutnya.

Keterjangkauan masyarakat dalam membeli bahan pangan yang murah merupakan hal yang penting. Harga pangan di Indonesia faktanya masih lebih mahal dari harga internasional, salah satunya di sektor beras. Harga eceran beras Indonesia saat ini terendah bisa berada di level Rp 8.000,00. Sedangkan harga internasional hanya berkisar sekitar Rp6.000.

Baca Juga: Pengamat: Tugas Kementan Jamin Stok Pangan Saat Kemarau, Bukan Kendalikan Harga

"Hal ini dikarenakan panjangnya rantai distribusi beras untuk sampai ke konsumen. Petani dan konsumen merupakan pihak yang tentunya paling dirugikan dari tingginya harga pangan," jelasnya.

Di luar usaha pemerintah untuk mengatasi gagal panen di Indonesia, tindakan pencegahan harus diperhatikan agar kejadian kekeringan yang mengakibatkan melonjaknya harga pangan tidak terulang kembali.

"Keputusan untuk mengimpor pun seharusnya dilakukan jauh-jauh hari dan tidak bersamaan dengan waktu panen para petani," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: