Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertemuan Surya Paloh dengan Anies Cuma Gertak Sambal?

Pertemuan Surya Paloh dengan Anies Cuma Gertak Sambal? Kredit Foto: Antara/Fauzi Lamboka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dengan Anies Baswedan menyisakan tanda tanya. Pasalnya di saat yang bersamaan pun, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukannya pertemuan politik nasi goreng dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, pertemuan tersebut tidak menutup kemungkinan suatu hal yang disengaja namun hanya sebuah kebetulan yang berbarengan. Hanya saja, jika memang ada unsur kesengajaan maka perlu ditelusuri apa pesan politik yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Surya Paloh.  

“Karena ini panggungnya sama-sama punya magnet, pengaruh, bahkan pertemuan Anies dan Surya Paloh bisa menggeser, menenggelamkan pertemuan bu Mega dan Prabowo,” kata Pangi dalam sambungan telepon, Kamis (25/7).

Baca Juga: Kapan SBY Ketemu Mega, Demokrat Buka Suara

Baca Juga: Dukung Anies di 2024, Sindiran PA 212 untuk Nasdem Telak

Seperti diketahui sebelumnya Pangi mengatakan, Nasdem telah menggelar pertemuan dengan para pimpinan partai koalisi. Sayangnya dalam pertemuan tersebut tidak dihadirin oleh Megawati maupun perwakilan partainya. “Ini bisa jadi simbol politik apakah bentuk perlawanan atau menaikkan Bergening bahwa kami juga bisa,” kata dia.

Sejak awal kata Pangi, Nasdem memang sudah menolak untuk menerima partai oposisi di Pilpres 2019 masuk menjadi pendukung Jokowi. Bukan saja Nasdem, namun partai koalisi lainnyau pun memiliki sikap yang sama yakni PKB dan PPP.

Karena menjadi wajar apabila kemudian anggota partai koalisi menjadi gusar dan meradang dengan adanya pertemuan Mega dan Prabowo. Karena sejak awal kata dia, partai koalisi minus PDIP, terang-terangah menolak masuknya partai oposisi.

 

“Jadi apakah ini gertakan Surya Paloh (karena) masuknya Prabowo ke partai pengusung utama memang (sejak awal) Nasdem keberatan. Termasuk PKB yang juga keberatan dengan masuknya Gerindra,” kata Pangi.

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: