PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membukukan pertumbuhan pembiayaan yang tidak begitu signifikan, yaitu hanya sekitar 4% menjadi Rp19,08 triliun pada paruh pertama tahun 2019 ini.
Direktur Utama Adira Finance, Hafid Hadeli, mengungkapkan bahwa momen pemilu presiden dan pemilu legislatif yang serentak dilakukan pada semester I tahun ini turut memengaruhi kinerja perusahaan dalam hal penyaluran kredit. Pasalnya, daya beli masyarakat terhadap barang-barang otomotif saat momen pemilu cenderung mengalami penurunan dari momen biasanya.
Baca Juga: Dalam 6 Bulan, Pembiayaan Adira Finance Tembus Rp18,4 Triliun
"Kami mau update mengenai hasil dari semester pertama Adira Finance. Seperti yang diketahui, sebetulnya situasi agak kurang menguntungkan dengan adanya pemilu ya," jelas Hafid kepada media di Jakarta, Senin (29/07/2019) kemarin.
Baca Juga: Adira Finance Ajak Masyarakat Rasakan Sensasi Pesona Lokal
Meski begitu, ia mengakui bahwa pembiayaan di sektor otomotif masih menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan pembiayaan Adira Finance di periode lalu. Hafid menyebut, untuk pembiayaan motor baru dan motor bekas masing-masing mencatatkan nilai sebesar Rp7,3 triliun dan Rp2,6 triliun.
"Lalu pembiayaan mobil baru Rp4,4 triliun dan mobil bekas Rp3,7 triliun, sisanya ini ada multipurpose dan elektronik itu Rp1,1 triliun," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: