Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger Soal Penampakan Pocong di Google Maps Street, Raditya Dika Bilang Begini

Geger Soal Penampakan Pocong di Google Maps Street, Raditya Dika Bilang Begini Kredit Foto: (Foto: YouTube)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warganet digegerkan soal Google map street dengan adanya foto penampakan pocong di daerah Dukuh Kali Bener, Kedungwaru Kidul, Jawa Tengah. Banyak warganet yang masih menimbulkan tanda tanya.  Namun, Raditya Dika berhasil menemukan Tarbis Ribowo, sosok pengunggah foto dan meminta klarifikasi.

 

Tarbis Ribowo menjelaskan bahwa fotonya tersebut diambil pada tahun 2017, ketika ia ingin memotret pemandangan bintang dengan foto360. Ia menjelaskan agar langit terlihat cerah, ia harus mencari lokasi yang minim cahaya supaya bisa mendapatkan foto bintang tersebut.

 

“Saya menuju ke tempat yang sepi sekira jam 9 malam dan tidak merasakan kesan mistis. Memang hanya ada pengendara motor dan petani, tapi itupun wajar di desa kami,” ujar Tarbis mengawali cerita dalam rekaman suara yang ditayangkan Raditya Dika, Rabu (31/7/2019).

 

Tarbis lantas mengambil beberapa foto yang fokus terhadap langit dan bukan keadaan di sekitar jalanan. Usai pulang dari lokasi pada pukul 10 malam, Tarbis langsung mengedit fotonya untuk menambahkan efek terang dan tajam pada langit malam.

 

“Setelah saya puas dengan hasilnya, baru saya unggah ke google maps street sebagai kontributor,” terang Tarbis.

2 Tahun berselang, foto yang diunggah Tarbis itu kini viral. Tarbis Ribowo sendiri awalnya tidak menyadari jika itu foto 

miliknya sampai banyak pesan WhatsApp dan pertanyaan netizen di Instagramnya.

 

“Sadarnya dikasih tahu sama teman, dan dikirim screenshoot foto. Benar itu foto saya. Tapi memang pada saat mengedit saya hanya fokus ke langit, enggak sampai menambahkan yang dibilang pocong editan,” pungkas Tarbis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Abdul Halim Trian Fikri
Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: