Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi), Andrean Saefudin, meminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk segera memperbaiki kinerja perusahaan BUMN tersebut. Bahkan, ia juga meminta Rini untuk membersihkan lingkungan perusahaan plat merah itu dari praktik korupsi.
Menurutnya, maraknya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat Pejabat BUMN, akibat dari minimnya pencegahan korupsi dan lemahnya pengawasan internal BUMN.
"Kami tegaskan agar secepatnya Menteri BUMN berbenah serta memiliki rasa malu terhadap publik, operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam adalah yang kesekian kalinya terjadi di perusahaan pelat merah," katanya kepada wartawan, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga: Ulah Luhut dan Rini Soemarno, Jokowi Jadi Pusing
Baca Juga: SBY-Jokowi Bertemu, AHY Bakal Untung?
Lanjutnya, ia pun menjelaskan beberapa petinggi BUMN yang terlibat korupsi, sebelum Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Direktur Utama PT PAL Indonesia Muhammad Firmansyah Arifin, Mantan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino.
Sambungnya, saat ini masih banyak perusahaan BUMN yang belum memperbaiki sistem, budaya dan mindsetnya untuk bersih dari tindak perilaku koruptif.
"Yang kita inginkan perubahan itu dimulai dari internal Kementrian BUMN itu sendiri atas dasar kesadaran dan komitmen menterinya. Kami Ingatkan, bersihkan BUMN dari Korupsi, jika tidak mampu silahkan mengundurkan diri sebelum dipecat presiden," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil