Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Anggap Sepele, Pemadaman Listrik Memakan Korban

Jangan Anggap Sepele, Pemadaman Listrik Memakan Korban Petugas berusaha memadamkan api saat simulasi kebakaran dan penyelamatan di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/3). Kegiatan itu digelar sebagai peringatan HUT ke-98 Pemadam Kebakaran (Damkar). | Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemadaman Listrik yang terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek sejak Minggu (4/8) pukul 11.50 WIB, membuat fasilitas publik terganggu. Bahkan, peristiwa itu menimbulkan malapetaka.

Baca Juga: Anies Sebut Pemadaman Listrik Picu Kebakaran di Beberapa Wilayah, tapi...

Tak ada yang menduga mati listrik serentak itu menyebabkan petaka kebakaran terjadi di mana-mana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mencatat ada beberapa lokasi kebakaran yang terverifikasi dan sudah langsung ditangani.

Kendati demikian, Anies mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut, meskipun ada kecurigaan karena efek padamnya listrik yang merata (black out).

“Penyebab biar diselidiki tuntas oleh aparat. Tapi kecurigaannya sejauh ini memang karena alat – alat saat padam listrik. Artinya karena listrik mati, mereka menggunakan alat – alat yang akhirnya memiliki efek kebakaran,” kata Anies.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dalam akun Twitter resmi mereka melaporkan delapan lokasi kebakaran terjadi pada Minggu malam. Peristiwa kebakaran melanda sebanyak delapan lokasi di wilayah Jakarta pada Minggu (4/8) malam hingga Senin (5/8) dini hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, kebakaran terjadi diduga akibat masyarakat lalai menggunakan lilin sebagai penerangan menyusul pemadaman listrik sejak Minggu siang hingga Senin malam di sejumlah lokasi di wilayah Jakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dalam akun Twitter resmi mereka melaporkan delapan lokasi kebakaran terjadi pada Minggu malam yaitu rumah tinggal di Jalan Tipar Cakung, Sukapura Cilincing, Jakarta Utara; rumah tinggal di Jalan Taman Mahoni Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat; Vihara Ekayana Arama di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; rumah tinggal di jalan Menteng Atas Selatan, Setiabudi, Jakarta Selatan; dan kawasan hunian di Jalan Pisang Batu Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kemudian pada Senin dini hari, terjadi kebakaran di Apartemen Ambasador di Jalan Prof Dr Satrio Jakarta Selatan, ruko di Jalan Teluk Gong Penjagalan, Penjaringan Jakarta Utara, lapak di Jalan Rawa Sumur Jatinegara, Cakung Jakarta Timur serta aula sekolah SMK PSKD di Jalan Kramat IV Kenari, Senen Jakarta Pusat.

Korban meninggal
Kebakaran terjadi di Jalan K Teluk Gong, RT 006 RW 010, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu malam pukul 23.30 WIB peristiwa itu menewaskan empat orang.

Polisi menduga kebakaran rumah-toko (ruko) itu disebabkan korsleting listrik, sesaat setelah menyala setelah padam selama beberapa jam.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Penjaringan Komisaris Mustakim mengatakan, dalam penyelidikan diketahui ada kabel di lantai dasar ruko yang terlepas.

"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu, lepas dari lampu itu ke bawah," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Senin (5/8).

Dari kabel tersebut, kata Mustakim, kemudian muncul percikan api. Api itu, lanjutnya, menyambar benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas yang ada di sekitarnya.

"Ada alat-alat yang mudah terbakar yaitu alat untuk persembayangan umat Budha,” kata Mustakim.

Mustakim mengatakan korban berinisial T dan keluarganya telah tinggal di tempat itu selama tiga tahun. Korban diketahui memiliki usaha penjualan alat-alat sembayang umat Budha.

Saat ini polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk menyelidiki peristiwa kebakaran itu. Para saksi itu terdiri dari kerabat hingga tetangga korban.

Berdasarkan keterangan para saksi, kata Mustakim, saat kebakaran terjadi salah satu korban berinisial T sempat meminta warga sekitar untuk membantunya memadamkan api.

Namun, saat tengah memadamkan api, korban T mendengar istrinya yang berinisial J menjerit.

"Korban T naik ke rumahnya lagi setelah mendengar teriakan istrinya, selanjutnya korban terjebak di dalam rumahnya," tutur Mustakim.

Sementara para korban saat ini telah dibawa ke RSCM untuk menjalani visum. Diketahui empat korban itu tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: