Kepala Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis menjawab penolakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk berdialok dengan Front Pembela Islam (FPI).
Ia mengaku heran saat mendengar ucapan mantan Panglima TNI itu, "Lucu. Kok, negarawan dari pemerintahan, malah ingin tutup dialog?," katanya kepada wartawan, Rabu (7/8/2019).
Baca Juga: Novel Bamukmin: Moeldoko Gagal Paham
Baca Juga: Moeldoko Bilang Percuma Dialog dengan FPI Karena...
Lanjutnya, ia menilai kalau Moeldoko tidak paham dengan tugas dan fungsi dari jabatannya. Sambung Damai, Moeldoko juga tidak mengerti dengan arti dari diksi rekonsiliasi sehingga menutup pintu bagi FPI yang terbuka bila berdiskusi dengan pemerintah.
"Mungkin kurang faham dengan fungsi dan jabatannya serta tidak dapat memaknai arti perlunya rekonsiliasi terhadap perbedaan - perbedaan mungkin kurang faham dengan fungsi dan jabatannya serta tidak dapat memaknai arti perlunya rekonsiliasi terhadap perbedaan-perbedaan," tukasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma'arif, menyebut pihaknya siap berdialog dengan pemerintah jika FPI dinggap tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Bahkan, tak tanggung-tanggung, ia mengajak pemerintahan Jokowi berdialog secara terbuka yang disiarkan lewat stasiun televisi.
"Kalau pun dengan kami (FPI) ada yang dianggap tidak sesuai ya ajak kami bicara, dialog, kalau perlu ayo dialog terbuka, ditayangkan oleh stasiun televisi nasional, ayo, supaya umat bisa paham betul," kata Slamet Ma'arif di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: