Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan sebanyak 97.005 hewan kurban diperiksa kesehatannya sebelum diperjualbelikan. Dari jumlah tersebut, pihaknya mendapati sebanyak 202 hewan kurban sakit.
"Ada yang sakitnya karena stres perjalanan, ada sekitar 157. Kemudian ada yang matanya ada tanda-tanda tidak sehat. Tapi juga ada yang tidak cukup umur, jumlahnya ada 345," kata Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).
Pemeriksaan hewan kurban itu dilakukan di 1.474 lokasi di Jakarta. Pihaknya melarang pedagang untuk memperjualbelikan hewan yang sakit.
Baca Juga: Petugas Temukan Cacing Hati di Organ Sapi Kurban
"Jadi yang ditemukan tidak layak, maka dia tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban," ujarnya.
Anies memastikan, pihaknya akan selalu terus memantau seluruh hewan kurban di Jakarta. Hewan yang sakit tersebut diberi tanda dan yang menjual mendapat peringatan, sebab hewan kurban yang diperjualbelikan harus memenuhi standar.
"Jadi kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya jangan dikerjakan. Jadi ini memang yang dilakukan otomatis sesuai dengan syariat," paparnya.
Baca Juga: Ashiap! Istiqlal Akan Lakukan Digitalisasi Kurban
Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Rismi mencatat seluruh hewan yang tidak sehat itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba.
Ia menjelaskan, seluruh hewan kurban yang djual di Ibu Kota berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Hewan yang dijual itu bagus, mereka itu kan datangnya dari daerah ternaknya, karena dalam perjalanan jauh. Jadi, intinya sih pada umumnya ternak yang dijual di ternak itu sehat, kalau sakit itu ada batuk, kena debu, mata merah," kata Rismi.
Baca Juga: Anies: Kurban Ingatkan Kita pada...
Rismi memastikan hewan yang akan disembelih nanti termasuk ke dalam kategori sehat. Terkait penemuan hewan yang sakit, pihaknya telah memberikan suplemen kepada para penjual.
"Mereka penjual sudah paham ini ternak untuk kurban ada syarat yang dipenuhi untuk bisa dijadikan ternak kurban, salah satunya kesehatan tadi, mereka jadi sudah paham. Jadi, ternak yang dikirim sudah sehat kualitas untuk kurban," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: