Menengok Kelas Membatik, Menari, dan Gamelan yang Jadi Daya Tarik di KBRI Buenos Aires
Minat bangsa asing terhadap budaya Indonesia nampaknya tidak pernah surut. Begitupun dengan warga di Buenos Aires, Argentina. Guna mengakomodasi minat publik Argentina yang tinggi akan ragam budaya Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Buenos Aires mengadakan kelas khusus seni budaya Indonesia di Buenos Aires. Kelas yang digelar setiap Sabtu dan terbuka untuk umum itu terdiri dari kelas membatik, menari dan kelas gamelan.
Kelas seni budaya Indonesia diawali dengan kelas membatik yang dipandu oleh alumnus Darmasiswa Argentina jurusan seni membatik ISI Surakarta, Maria Paula Lonegro. Para murid diberikan masing-masing secarik kain putih dan dibebaskan untuk menggambar motif dengan malam dan canting khas Indonesia.
Walaupun bagi beberapa orang hal pengalaman membatik merupakan yang pertama, seluruh murid menghasilkan karya yang indah. Hal tersebut terlihat dari kain-kain yang sudah bercorak indah dengan malam, zat lilin untuk membuat corak batik.
Bagi beberapa murid, mencoba secara langsung untuk menggambar batik adalah pengalaman yang sangat langka dan menyenangkan.
Setelah kelas batik, KBRI Buenos Aires juga dipenuhi para murid yang ingin belajar tarian tradisional Indonesia. Dipandu oleh alumnus Darmasiswa jurusan seni tari ISI Denpasar, Vanessa Moreira, para murid yang hadir diajarkan dasar-dasar tari Bali.
Bagi beberapa orang, khususnya yang bukan orang Indonesia, dasar-dasar tari Bali memang sulit untuk dipraktikkan, seperti yang dialami Nadia Ramirez Franco, salah satu murid kelas tersebut. Sambil bercanda, Nadia mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan meski hanya berlatih berdiri dan berjalan.
“Ternyata tari Bali terlihat sangat indah namun sulit untuk dilakukan,” ungkap Nadia.
Vanessa mengatakan bahwa pengalaman pertama seseorang mendalami tarian Indonesia tentu berbeda-beda. Namun karena sifat tarian dan gerakannya yang unik dan beragam, tarian tradisional Indonesia mampu menarik para seniman asing untuk mendalaminya.
Kelas Gamelan dilaksanakan sebagai penutup rangkaian kelas seni dan budaya KBRI Buenos Aires yang diselenggarakan setiap hari Sabtu. Kelas Gamelan memiliki murid dan peminat paling banyak. Hal tersebut karena Argentina memiliki kelompok pecinta musik gamelan yaitu “Sang Bagaskara” yang terus berkembang setiap tahunnya.
Kelompok pecinta musik Gamelan KBRI Buenos Aires Sang Bagaskara terbentuk dari gabungan masyarakat Indonesia dan Warga Negara Argentina yang memiliki ketertarikan akan musik dan seni gamelan. Hingga saat ini Kelompok "Sang Bagaskara" memiliki jumlah peserta yang aktif sejumlah 20 orang.
“Tujuan utama di balik setiap penyelenggaraan kegiatan promosi Indonesia di negara akreditasi adalah untuk memberikan ruang bagi publik negara akreditasi untuk mengenal Indonesia, baik destinasi wisata, maupun keindahan seni dan budaya,” demikian disampaikan Dubes RI di Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie melalui keterangan yang diterima Okezone, Senin (12/8/2019).
Dengan beragam kegiatan yang dilakukan, diharapkan publik negara akreditasi mendapatkan berbagai pengalaman mengenai Indonesia, mengetahui tentang Indonesia, tertarik untuk semakin mengenal Indonesia.
Menurut Dubes Niniek, penyelenggaraan kelas seni dan budaya Indonesia bukan hanya untuk mempromosikan Indonesia, tetapi juga berguna untuk menjaring “friends of Indonesia” atau komunitas pencinta budaya Indonesia di negara akreditasi.
”Melalui komunitas ini, promosi Indonesia dapat secara luas dilakukan, khususnya secara personal (person to person),” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: