Kejadian tragis harus dialami seorang bocah asal desa Jabri, Pakistan, ditengah pergolakan negara itu dengan India. bocah tersebut harus kehilangan nyawanya usai mengira sebuah peluru artileri India yang tidak meledak adalah sebuah mainan.
Bocah tersebut bernama Ayan Ali yang berusia 4 tahun, korban dilaporkan menemukan sebuah bom dan membawanya pulang kerumah.
"Dia menemukan sebuah bom yang terlihat seperti mainan dan dia membawanya ke sini," kata paman Ali, Abdul Qayyum, menunjuk ke rumah mereka seperti dikutip dari Reuters, Minggu (11/8/2019).
Sang bocahi memperlihatkan yang ia kira mainan itu kepada saudara-saudaranya ketika keluarga itu duduk untuk sarapan. Bom itu kemudian meledak, membunuh Ali dan melukai delapan saudara kandungnya, ibunya dan seorang sepupu.
“Mereka mencoba merebut darinya dan kemudian meledak. Dia meninggal di tempat,” ujar Qayyum, menambahkan bahwa dua anak yang berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Menanggapi insiden tersebut, Militer Pakistan menjelaskan jika perangkat itu merupakan bom curah, senjata yang melepaskan banyak bom kecil yang dapat membunuh atau melukai orang di daerah yang lebih luas. Penggunaan bom ini dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa yang mengatur peperangan internasional.
Namun demikian, pemerintah dan tentara India membantah tuduhan itu, dan dua pejabat militer mengatakan kepada Reuters bahwa penembakan yang melintasi perbatasan itu proporsional dan sebagai tanggapan atas tembakan Pakistan.
Ketika kunjungan ke wilayah Jabri pada hari Jumat, seorang jurnalis Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen jenis perangkat yang membunuh Ali, meskipun ada tanda-tanda kerusakan di rumahnya.
Sebuah kawah kecil di lantai beton menandai tempat Ali berdiri ketika perangkat itu meledak.
“Anak-anak kecil sedang bermain dan kemudian ada suara keras. Ada asap di mana-mana, saya tidak bisa melihat apa-apa," ujar Sadaf Siddiq, kakak perempuan Ali.
Militer Pakistan membeberkan, pihaknya telah membersihkan sejumlah perangkat yang tidak meledak dari daerah tersebut. Seorang pejabat militer menunjukkan perangkat seukuran mainan yang katanya adalah bagian dari bom curah, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Seperti diketahui, Baku tembak lintas perbatasan semakin intensif dalam beberapa tahun terakhir. India dan Pakistan saling tuding satu sama lain telah melanggar perjanjian gencatan senjata sepanjang 740 km Line of Control (LoC), yang berfungsi sebagai perbatasan de-facto di wilayah Kashmir yang disengketakan.
Ketegangan kedua negara tersebut meningkat minggu ini usai pemerintah India menetapkan kebijakan baru untuk mencabut hak Jammu dan Kashmir untuk menetapkan hukumnya sendiri. India juga menangkap ratusan pemimpin politik dan aktivis, dan memutuskan hampir semua komunikasi dari Kashmir India.
India dan Pakistan mengklaim Kashmir, dan telah berperang dua dari tiga perang mereka di wilayah Himalaya, yang mereka sengketakan sejak pemisahan dan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri