Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Masih Serok Cuan di Saham United Tractors, Saham ASII Juga!

Investor Masih Serok Cuan di Saham United Tractors, Saham ASII Juga! Kredit Foto: Astra International Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sentimen harga komoditas batu bara dan crude oil palm yang tertekan masih menjadi pemantik bagi investor untuk kembali mendulang cuan dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada perdagangan bursa, Selasa (13/08/2019). Alhasil, saham UNTR kembali menduduki posisi teratas sebagai saham dengan net foreign sell paling tinggi.

Kala pembukaan pasar, saham UNTR dibuka stagnan pada level Rp21.700 per saham. Namun, kini harga saham UNTR amblas 1,73% menjadi Rp21.325 per saham. Bahkan, beberapa saat lalu saham UNTR sempat jatuh ke level terendahnya di Rp21.200 per saham. 

Baca Juga: Cuan Dikantongi, Investor Kabur dari Saham United Tractors!

Asal tahu saja, belum setengah hari perdagangan berlangsung, asing telah keluar dari saham UNTR dengan mengantongi keuntungan sebesar Rp18,51 miliar. Jika diakumulasikan, saham UNTR telah dilepas pelaku pasar dengan nilai jual bersih hingga Rp279,28 miliar dalam kurun waktu sebulan terakhir. 

Baca Juga: Usaha Tambang Moncer, Selamatkan Keuntungan United Tractors

Setali tiga uang, saham induk dari UNTR, yakni PT Astra International Tbk (ASII) juga ramai dilepas investor dan menduduki posisi kedua sebagai saham dengan net foreign sell paling tinggi.

Baca Juga: Bahana Kasih Rekomendasi Hold untuk Saham ASII, Kenapa?

Pagi tadi, saham ASII dibuka pada level Rp6.750 per saham, setara dengan harga penutupan Senin (12/08/2019) kemarin. Adapun saat ini, harga saham ASII turun 0,74% menjadi Rp6.700 per saham yang sekaligus menjadi harga terendah saham ASII untuk saat ini. 

Bagaimana tidak terkoreksi, pelaku pasar telah mengeruk keuntungan jual bersih mencapai Rp10,51 miliar, terhitung hingga pukul 10.10 WIB. Nilai jual bersih atas saham ASII dalam sebulan terakhir juga terbilang tinggi, yakni sebesar Rp436,45 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: