Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Korupsi, BTN Adopsi Cek Profit Milik KPK

Cegah Korupsi, BTN Adopsi Cek Profit Milik KPK BTN menggandeng KPK pada acara Implementasi Integrated Governance, Risk, and Compliance (iGRC) dan Penerapan Program Profit di Jakarta, Selasa (13/8/2019). | Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengimplementasikan aksi pencegahan korupsi. Langkah ini juga diambil BTN untuk memaksimalkan pencapaian kinerja perseroan.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari penandatanganan komitmen antara perseroan dengan KPK pada 2014. Ketika itu, keduanya bermitra untuk mengimplementasikan sistem pengendalian gratifikasi di lingkungan kerja BTN.

Menurut Maryono, kelanjutan penerapan program pencegahan korupsi ini menjadi langkah penting terutama untuk memaksimalkan kinerja perseroan demi mencapai target. Apalagi, lanjutnya, perseroan merupakan BUMN dan perusahaan terbuka.

"Kami mendukung penuh budaya antikorupsi. Untuk itu, kami menjadi lembaga perbankan pertama yang menggandeng KPK dan mengadopsi panduan pencegahan korupsi yang disusun KPK tersebut," jelas Maryono dalam acara Implementasi Integrated Governance, Risk, and Compliance (iGRC) dan Penerapan Program Profit di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga: Tutup IPEX, BTN Bakal Realisasikan Kredit Baru Rp7,22 Triliun

Melalui kerja sama ini, BTN mengadopsi program Cegah Korupsi Profesional Berintegritas (Cek Profit) milik KPK. Program Pprofit tersebut disusun KPK untuk membangun dunia usaha yang antipratik suap- menyuap. Sementara Cek merupakan bagian dari program Profit untuk menilai kecukupan prosedur antikorupsi.

"Kami berharap dengan Cek Profit, praktik bisnis di BTN bersih dari korupsi. Kami juga berharap BTN terhindar dari dampak negatif yang dapat merugikan perusahaan, baik risiko secara finansial, hukum, maupun reputasi," tutur Maryono.

Hingga Juni 2019, BTN mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp251,04 triliun atau naik sebesar 18,78% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp211,35 triliun pada Juni 2018.

Kinerja penyaluran kredit BTN tersebut turut mengerek posisi aset perseroan menjadi Rp312,47 triliun atau tumbuh 16,58% yoy dari Rp268,04 triliun pada semester I 2018. Sementara itu, per Juni 2019, BBTN sukses menghimpun DPK senilai Rp234,89 triliun atau naik 15,89% yoy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: