Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Posisi Gucci dan Louis Vuitton Tak Tergeser di Daftar Brand Terpopuler

Posisi Gucci dan Louis Vuitton Tak Tergeser di Daftar Brand Terpopuler Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Posisi Gucci dan Louis Vuitton (LV) tak tergantikan di puncak brand yang paling diminati oleh pembeli. Sementara Chanel menempati tangga ketiga. 

Dominasi Gucci tidak menunjukkan sinyal penurunan, label tersebut justru mengalami kenaikan 78 persen dan tetap menjadi nomor satu bagi perempuan dan lelaki. Hal itu juga dibenarkan oleh Rati Lavesque selaku CEO dan kepala penjualan The RealReal.

"Gucci dan Louis Vuitton menjadi garda depan dalam perubahan budaya dan mengadaptasi perubahan demo grafi pembeli barang mewah," kata CEO dan kepala penjualan The RealReal Rati Levesque. 

Dia mengatakan tak ada tren penurunan penjualan barang-barang mewah bagi kedua brand itu.

"Kita melihat adanya peningkatan permintaan pembelian kedua barang mewah, dibandingkan brand lainnya," paparnya.

Gucci juga memimpin perubahan dalam tidak adanya pembeda antara produk mewah dan pakaian biasa (streetwear). Pembeli membeli baju biasa dan brand mewah mengalami peningkatan 56 persen. Pembeli pakaian biasa umumnya memiliki Gucci. Faktanya, tren pakaian biasa mengalami peningkatan 281 persen. Itu dikarenakan tren yang didorong oleh kaum milenial, Gen X dan perempuan. 

Uniknya, barang mewah yang laku baik Gucci maupun Louis Vuitton termasuk kategori baru dan bekas di pasar ritel. Menurut Levesque, Gucci sukses menciptakan label yang berkembang dan merefleksikan nilai-nilai yang tumbuh di komunitas. 

“Gucci bebas dari kulit binatang dan kerap melakukan aksi berbasis aktivitas sipil serta mendukung kesetaraan gender,” paparnya.

Selain itu, Gucci juga mampu memaksimalkan keunikan di antara banyak barang mewah dan mampu memikat kaum milenial. Gucci dianggap sebagai brand mewah untuk generasi baru. Produk Gucci yang paling laku dijual adalah tas dan sabuk. Data yang diungkapkan RealReal, marketplace online produk barang mewah terbesar di dunia-dari jutaan pembeli dan jutaan barang mewah yang dijual. Mereka juga melihat adanya perubahan gaya belanja dan tren peningkatan produk barang mewah. 

Hal menarik dari temuan RealReal adalah membeli produk mewah merupakan bagian dari investasi, bukan hanya dikendalikan oleh tren dan hawa nafsu. Misalnya, tas klasik Hermes Kelly yang tetap memiliki nilai tinggi sepanjang waktu. Membeli produk mewah bukan hanya kemewahan dan bukan uang, tetapi mereka juga tetap berpikir untuk menjual kembali produk tersebut.

RealReal juga mengungkapkan, produk mewah sudah menginvasi banyak rumah. Misalnya, Louis Vuitton lebih banyak digunakan di ruang tamu. Kalau selimut Hermes digunakan di kamar tidur. Bagaimana dengan jam tangan? Jam mengalami peningkatan hingga 132 persen pada tahun ini. Namun, jam tangan Apple justru mengalami penurunan minus 94 persen di bawah rata-rata. 

Jam tangan dengan harga USD30.000 hingga USD50.000 mengalami peningkatan 126 persen, sedangkan untuk produk jam tangan bernilai USD10.000 hingga USD30.000 hanya mengalami peningkatan 19 persen. Hampir seluruh pelanggan RealReal juga kerap membeli di supermarket. Namun, mereka semakin sadar dan termotivasi dengan keberlanjutan dan pembeli kembali untuk membeli produk tersebut sebagai ganti untuk fashion yang cepat. 

Lebih dari 80 persen pelanggan RealReal mengutamakan keberlanjutan sebagai alasan utama berbelanja di situs belanja online.

"RealReal memiliki posisi unik untuk mengidentifikasi tren penjualan produk online berdasarkan jutaan barang yang dijual kepada pelanggannya," jelas Levesque. 

Siapa RealReal? Itu merupakan marketplace online terbesar di dunia yang bertujuan mengutamakan autentisitas produk mewah. Mereka memiliki banyak pakar produk mewah. Itu menjadi platform yang sangat nyaman bagi pelanggan untuk menjual dan membeli produk barang mewah. 

Semua produk mewah bekas yang dijual juga dijamin autentisitasnya karena mereka memiliki berbagai pakar autentisitas produk barang mewah yang menginspeksi setiap hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: